Network
“Jadi salah gak Atta, Raffi, Andre membuat konten seperti itu? Gak salah. Kenapa gak salah? Penontonnya ada, yang salah netizen dan pola pendidikan mereka,” tegas Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Lirik Lagu Kang Daniel - Save U (Feat Wonstein) dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Alasan penonton Indonesia lebih menyukai konten para artis yang kerap pamer kekayaan dibanding konten edukasi tak terlepas dari ekonomi serta pengetahuan netizen.
Menurut Deddy Corbuzier, netizen Indonesia masih bisa dijual mimpi di mana tak bisa merasakan hal seperti Atta Halilintar dan Raffi Ahmad tapi bisa membayangkan.
“Penduduk kita yang jumlahnya 270 juta lebih ini pola pendidikannya kebanyakan masih rendah, gak bisa nonton edukatif, gak nyampe,” ungkap Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Sebut Dirinya Seganteng Ariel Noah, Aldi Taher Pede Bakal Diundang ke Podcast Putri Tanjung
“Kebanyakan penonton kita social economy rendah, social pengetahuan rendah masih bisa dijual mimpi, ikut bahagia melihat orang pamer kekayaan,” sambungnya.
Unggahan terbaru Deddy Corbuzier itu menanggapi video pakar sosiologi, Ade Armando yang menyebut perilaku Atta Halilintar hingga Raffi Ahmad yang kerap pamer kekayaan bisa merusak sosial masyarakat.
Akan tercipta kesenjangan yang tinggi antara masyarakat kaya dan miskin jika para artis kerap pamer kekayaan di media sosial.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sebut Atta dan Raffi Tak Salah Pamer Kekayaan: Mereka Bukan Pamer Tapi Nyari Duit
Artikel Rekomendasi