Network
PR PANGANDARAN - Denny Darko menyebut bahwa netizen Indonesia sering menjadi ustaz dan ustazah saat bermedia sosial.
Denny Darko mengatakan perihal netizen Indonesia ini ketika menyoroti kasus Nathalie Holscher yang kini tengah ramai diperbincangkan.
Nathalie Holscher sebelummya membuat sebuah status galau dan menghapus atau mengarsipkan fito bersama Sule sang suami.
Denny Darko pun membuat prediksi dan sarannya sendiri. Ia mengimbau agar netizen tak langsung menyimpulkan da menhujat Nathalie Holscher.
Menurutnya, hal ini sangat wajar terjadi di dunia nedia sosial yang memiliki realitanya sendiri dibandingkan dunia nyata.
Denny Darko menyebut bahwa tak semua hal di media sosial bisa langsumg dipercaya. Pasalnya banyak orang yang sengaja melakukannya agar mendapa perhatian netizen untuk tujuan tertentu.
Tujuan tersebut bisa jadi promosi karya baru. Hal ini tentu saja jamak dilakukan artis laim yang menebar sensasi sebelum ia melakukan promosi sesuatu.
Denny Darko pun berkomentar memgenai banyak orang yang menyimpulkan bahaa Nathalie Holscherendapat KDRT karena pose selfienya.
"Dengan sekejap kilat, semua ditafsirkan, wah jangan-jangan Nathalie kali ini ada KDRT. kayaknya ada apa, ada apa," ujarnya sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari kanal YouTube Denny Darko pada Selasa, 20 April 2021.
Selain itu, Denny Darko menilai bahwa banyak netizen yang mendadak seperti ustaz dan ustazah dengan menasihati orang yang ia anggap salah.
"Kayaknya semua orang langsung ngomong di situ. Semua jadi ustaz ustazah menasihati. Semua tiba-tiba jadi hakim yang menghakimi," ujarnya.
Beberapa netizen sebelimnya mengritik bagaimana Nathalie Holscher curhat dengan mengunggah foto dengan air mata.
Mereka pun mulai curiga dan menganggap bahwa Nathalie Hilscher melakukan S3 marketing atau gimmick untuk melakukan promosi.
Baca Juga: Habiskan Rp143 Juta dalam Sebulan Hidup di Jakarta, Babe Cabita: Gue Tinggal di Kompleks Kecil
Meskipun menganggap bahwa tangisan istri Sule tersebut palsu, Denny Darko mengatakan bahwa seharusnya netizen sendiri bijak dalam bermedsos.
"Karena komentar kita, komentar kalian itu sekali diketik dan upload, gak bisa dihapus. Yang bisa dihapus cuma instagram, facebook dan sebagainya. Itu juga kalo gak di-capture sama orang," ujarnya.
Menurutnya, netizen tak seharusnya percaya dengan segala sesuatu dalam media sosial, apalagi berakting sebagai ustaz-ustazah yang menhakimi orang lain karena merasa dirinya benar.
"Jadi media sosial ini membawa realita tersendiri. Berbeda dengan realita di dunia nyata," ujarnya.***
Artikel Rekomendasi