Network
PR PANGANDARAN - Egiansyah, bocah laki-laki korban aksi bully oleh sekelompok pemuda di Kabupaten Bogor sudah dalam kondisi membaik, bahkan bocah polos ini tidak merasakan sakit atas tindakan keji yang dilakukan pelaku.
Bocah berusia 10 tahun tesebut mendadak viral di jagat raya media sosial, lantaran sejumlah pemuda membanting tubuh korban ke sebuah kubangan area persawahan.
Tak puas dengan aksinya, para pelaku tersebut tega membiarkan Egi bergelantungan di kendaraan roda dua tanpa pijakan hingga dirinya berteriak ketakutan.
Akibat aksi bully tersebut, tak sedikit orang memberikan perhatian kepada Egi. Salah satunya model cantik, Nora Alexandra Philip yang terlihat bahagia melihat kondisi bocah korban bully ini dalam kondisi sehat.
"Makasi kak @delluuyee udah disampein ke Egi, sehat terus Egi.
TANTE NOLAK ???????? wkwkwk ngakak, Nora dik wkwkwkwk ngakak lucu banget ni anak.
Baca Juga: Gubernur Khofifah: Hanya Pekerja Migran dan Santri yang Diperbolehkan Mudik Lebaran
Pelajaran untuk @azatcrosser gunakan akal sehatmu! Jangan beraninya kerjain anak kecil!," tulis Nora melalui Instagram pribadinya, @ncdpapl, 21 April 2021.
Tak hanya Nora Alexandra yang ikut berbahagia, para warganet lainnya ikut serta mendoakan Egi sehat, seperti yang ditulis akun @_ddpst46_ ,"Alhamdulillah....sehat trus nak semoga kelak jadi anak yang sukses????," tulisnya.
Ada juga yang meminta pelaku diberi tindakan guna efek jera. "Harusnya ada materi khusus buat pelaku kekerasan terhadap anak, yg nominal nya 50jt, biar ada efek jera...," kata @dephi_susanto.
Baca Juga: Jadwal TV Jumat, 23 April 2021: SCTV, ANTV, NET TV, dan RCTI, Ada Ikatan Cinta dan Tonight Show
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Instagram milik @bogor24update, Egi mengaku aksi membanting pelaku terhadapnya, tidak membuat dia merasa kesakitan.
Tak hanya itu, bocah tersebut tidak dendam dan benci terhadap pelaku, bahkan dirinya tidak merasakan trauma.
Sementara, berdasarkan unggahan Instagram @gojek24jam, perlakuan para pemuda tersebut bukan pertama kali. Pihak keluarga Egi mengaku, korban justru pernah mengalami aksi kekerasan lainnya, seperti ditampar dan diolesi obat gosok di kemaluan si bocah.
Menurut keterangan keluarga korban, pihak pelaku memberikan pernyataan untuk berdamai namun dibuat secara sepihak hingga orangtua korban diminta menandatangani surat tersebut karena ibu korban tidak bisa baca tulis.
Dari surat penyataan tersebut, tidak disertai persetujuan aparat setempat, yakni ketua RT dan RW hingga kepala desa. Kemudian, pelaku memberikan uang senilai Rp2 juta.***
Artikel Rekomendasi