Network
PR PANGANDARAN - Legenda MU Ryan Giggs diduga melakukan penganiayaan terhadap mantan pacarnya Kate Greville.
Ryan Giggs didakwa melakukan penganiayaan terhadap mantan pacarnya Kate Greville setelah insiden di rumahnya tahun lalu.
Polisi mendatangi rumah Ryan Giggs di Worsley, Greater Manchester pada awal November dan pria berusia 47 tahun itu kemudian dibebaskan dengan jaminan menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: KRI Nanggala 402 Masih Dalam Pencarian, Stok Oksigen Menipis hingga Harapan Hidup Semakin Kecil
Pada Jumat, 23 April 2021 Badan Penuntutan Pidana Inggris dan Wales mengonfirmasi bahwa legenda Manchester United itu didakwa melakukan penyerangan dan kontrol koersif terhadap Greville.
"Kami telah memberi wewenang kepada Kepolisian Greater Manchester untuk menuntut Ryan Giggs karena terlibat dalam perilaku yang mengendalikan atau memaksa dan penyerangan yang menyebabkan cedera tubuh yang sebenarnya," kata juru bicara CPS yang dilansir dari Mirror.
“Tuduhan penyerangan dengan pemukulan terkait dengan wanita kedua juga telah diizinkan. Giggs akan hadir di Pengadilan Manchester dan Salford Magistrates pada Rabu 28 Apri,"
Baca Juga: ‘Kehidupan Mulai Normal’, Ilmuwan Inggris Sebut Pemakaian Masker Tak Wajib Lagi Saat Musim Panas
“CPS membuat keputusan untuk menuntut Tuan Giggs setelah meninjau file bukti dari Kepolisian Greater Manchester," ujar Juru Bicara CPS.
"Wanita kedua" tersebut diyakini sebagai seorang teman dari Giggs.
"Proses pidana aktif dan tidak ada yang harus dipublikasikan yang dapat membahayakan hak terdakwa atas pengadilan yang adil."
Baca Juga: Di Karawang Muncul Bom Militer Jenis Mortir Diduga Sisa Perang, Polda Jabar: Bahaya, Masih Aktif!
Polisi Greater Manchester juga merilis pernyataan yang menambahkan: "Seorang pria dari Salford telah didakwa dengan tiga pelanggaran setelah polisi dipanggil untuk melaporkan adanya gangguan di daerah Worsley pada November 2020.
Ryan Giggs telah didakwa menyebabkan cedera tubuh yang sebenarnya pada seorang wanita berusia 30 tahun dan peganiayaan terhadap seorang wanita berusia 20.
Kedua dakwaan itu terkait dengan insiden pada Minggu malam 1 November 2020.
Giggs, dari Worsley, juga telah didakwa dengan satu tuduhan perilaku koersif dan penganiayaan antara Desember 2017 dan November 2020.
"Dia telah mendapat jaminan dan dijadwalkan tampil di Pengadilan Manchester dan Salford Magistrates pada Rabu 28 April 2021.
Polisi datang ke lokasi kejadian pada pukul 10.05 pada hari Minggu tanggal 1 November 2020 untuk melaporkan adanya kericuhan di sebuah alamat di Chatsworth Road, Worsley.
"Seorang wanita berusia 30-an dirawat karena cedera di tempat kejadian."
Giggs menanggapi dakwaan pada hari Jumat, bersikeras dia akan melawan kasusnya di pengadilan
"Saya sangat menghormati proses hukum dan memahami keseriusan tuduhan itu," katanya. "Saya akan mengaku tidak bersalah di pengadilan dan berharap untuk membersihkan nama saya."
Giggs untuk sementara mundur dari tugasnya sebagai bos Wales November 2020 lalu, dan pada hari Jumat, 23 April 2021 Asosiasi Sepak Bola Wales mengonfirmasi bahwa dia tidak akan melatih Wales pada Euro musim panas ini.
Sebuah pernyataan berbunyi: "Asosiasi Sepak Bola Wales mencatat keputusan Layanan Penuntutan Mahkota untuk melanjutkan tuntutan kepada Ryan Giggs, Manajer Tim Nasional Wales.
Mengingat keputusan ini, FAW dapat mengonfirmasi bahwa Robert Page akan berperan sebagai manajer Tim Nasional untuk turnamen EURO 2020 musim panas ini dan akan dibantu oleh Albert Stuivenberg.
Baca Juga: Rencana Mei 2021, Ustaz Abdul Somad Berstatus Duda Cerai Bakal Nikahi Gadis asal Jombang 20 Tahun
"Saya ingin mendoakan Robert Page, staf pelatih, pemain dan pendukung setiap sukses di Euro musim panas ini," ujar Giggs.***
Artikel Rekomendasi