Sebelum Gugur dalam KRI Nanggala 402, Serda Diyut Subandriyo Minta Doa Berulang Kali pada Sang Istri, Firasat?

- 27 April 2021, 04:00 WIB
Ilustrasi, Istri Serda Diyut Subandriyo menceritakan firasat sebelum sang suami bertugas ke kapal selam KRI Nanggala 402 yang berakhir tenggelam itu, sebut berulang kali minta doa.*
Ilustrasi, Istri Serda Diyut Subandriyo menceritakan firasat sebelum sang suami bertugas ke kapal selam KRI Nanggala 402 yang berakhir tenggelam itu, sebut berulang kali minta doa.* /Antara News

PR PANGANDARAN- Serda Diyut Subandriyo (37) merupakan anggota TNI Angkatan Laut yang tercatat sebagai koban salah satu dari 53 awak kapal KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur pada Minggu, 25 April 2021. Dia merupakan warga Jala  Salak, kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara News, Kamis, 22 April 2021 lalu, sebelum dinyatakan gugur dalam KRI Nanggala 402, istri korban sempat berharap sang suami cepat ditemukan dalam keadaan selamat.

Helen mengatakan, kontak terakhir bersama sang suami sebelum gugur dalam KRI Nanggala 402 adalah pada Selasa, 22 April 2021, sekitar pukul 22.00 WIB melalui pesan WhatsApp (WA).

Baca Juga: Untai Permintaan dalam Ucapan Duka Tragedi KRI Nanggala 402, Fiersa Besari: Jangan Jadi Ajang Bikin Konten

Kemudian, berniat membangunkan sahur sang suami, pesan yang ditujukan kepada  Serda Driyut Surbandriyo hanya bersimbol ceklis satu atau belum terkirim.

“Rabu dini hari mau bangunkan sahur dengan kirim pesan WA sudah centang satu. Setelah itu dapat kabar KRI Nanggala dilaporkan hilang,” kata Helen.

Ketua MI Darul Ulum tersebut menambahkan, bahwa sang suami sempat pulang ke Kota Madiun pada 14 April 2021, kemudian bertolak ke Surabaya pada 18 April 2021. Bahkan, dirinya sempat mengantarkan Serda Diyut Subandriyo ke Terminal.

Baca Juga: 'Tsunami Covid-19' India adalah Pengalaman Buruknya, Dokter Ini Sebut Banyak Pasien Terlantar di Trotoar Jalan

Helen menyatakan, sang suami sempat menyampaikan firasat yang tidak enak untuk berlayar kali ini. Hal tersebut dia katakan sebelum masuk ke dalam bus untuk berangkat.

Sebagai istri, Helen hanya bisa menguatkan sang suami untuk tetap bertugas.

“Kemarin waktu mau berlayar itu Cuma bilang, minta doa ya nda. Hal itu diucapkan berkali-kali oleh pak Diyut sebelum berangkat, dan tidak biasanya dia seperti itu,” paparnya.

Sosok Serda Diyut Subandriyo memang dikagumi sang istri. Pasalnya, dia merupakan laki-laki penyayang dan patuh terhadap orangtua.

Baca Juga: Berbeda dari Aldebaran, Arya Saloka Miliki Kebiasaan Buruk yang Membahayakan Adegan Ikatan Cinta

Serda Diyut Subandriyo kerap kali meminta restu kepada orangtua untuk melaksanakan tugas negara. Dia lakukan sungkem kepada sang ibu yang tinggal di Gang Menco, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun.

Prajurit yang diberi gelar pahlawan tersebut memiliki dua anak, yakni perempuan berusia 11 tahun dan laki-laki usia 5 tahun.

Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala 402 resmi dinyatakan tenggelam (subsunk) pada Sabtu, 25 April 2021. Penetapan status ini berdasarkan penemuan peralatan kapal yang keluar akibat terjadi retakan.

Bahkan, KRI Nanggala 402 yang dinyatakan subsunk alias tenggelam menjadi duka tak hanya bagi TNI AL, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.

Baca Juga: Niat Hati Selamatkan Wanita yang Terjatuh di Sungai, Pria Ini Justru Tewas Mengenaskan

Keprihatinan juga disampaikan dalam beberapa hari terakhir di berbagai platform media sosial. Sebelum ditetapkan mengalami subsunk, KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021.

Pencarian terus dilakukan, baik oleh TNI AL, tim gabungan, maupun bantuan dari negara-negara lainya.

Hingga akhirnya, setelah lima hari melakukan operasi pencarian, Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa ke-53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah