Viral ART di Surabaya Dipaksa Makan Kotoran Kucing hingga Paha Melepuh Akibat Disetrika

- 10 Mei 2021, 02:30 WIB
ART yang diketahui berinisial EAS asal Surabaya mengaku telah menjadi korban kebiadaban majikan/ Pixabay
ART yang diketahui berinisial EAS asal Surabaya mengaku telah menjadi korban kebiadaban majikan/ Pixabay /

PR PANGANDARAN - ART asal Surabaya yang telah mengabdikan dirinya selama 13 tahun kini melaporkan perlakuan sang majikan kepada polisi.

ART yang diketahui berinisial EAS mengaku telah menjadi korban kebiadaban majikan.

Di mana EAS berusia 45 tahun didesak untuk memakan kotoran kucing hingga pahanya melepuh akibat disetrika.

Baca Juga: Masih Pandemi, Konser Glastonbury di Musim Panas akan Dihadiri 50.000 Penonton

Beruntung, EAS tidak mengalami kekerasan fisik hingga meninggal dunia. Dia masih bisa menyelamatkan dirinya.

Sementara itu, aksi pemaksaan memakan kotoran kucing bermula kala EAS mengundur waktu untuk membersihkannya.

Dia mengatakan kepada majikannya bahwa kotoran kucing tersebut akan dibersihkan nanti. Namun sang majikan justru mengancam akan dijadikan menu makan siang.

Baca Juga: Link Live Streaming Juventus vs AC Milan: Dua Raksasa Italia dalam Pertaruhan Zona Empat Besar

Semula EAS menganggap itu sebagai bentuk bercanda.

Namun sang majikan justru benar-benar menyediakan makan siangnya dengan menu kotoran kucing.

"Majikan saya bilang, itu ada tai kucing kok enggak dibuang. Terus saya bilang iya nanti saya buang. Terus dia bilang lagi, enggak usah nanti buat makan kamu. Saya pikir itu bercanda ternyata beneran, saya dikasih makan sama tai kucing," ujarnya.

Baca Juga: Dewi Tanjung Sentil Penampilan Umi Pipik: Percuma Kalau Akhirnya Buka Aib Suami!

Tidak cukup sampai di situ, kala EAS mencuci pakaian, dirinya sempat merasa kesakitan di jari dan tangan lantaran penyiksaan yang kerap dilakukan majikan.

Penyiksaan itu juga tidak hanya secara verbal, bahkan pahanya menjadi korban kebiadaban majikan.

Di mana kini pahanya melepuh usai mendapat aksi setrika akibat kesal.

Baca Juga: Link Live Streaming Juventus vs AC Milan: Dua Raksasa Italia dalam Pertaruhan Zona Empat Besar

Setelah sang ART berusaha melaporkan majikan kepada pihak berwajib, ia justru di bawa ke Rumah Sakit Jiwa.

Dianggap gila padahal tidak, ternyata sang majikan selama ini sengaja melakukan kekerasan dan menahan gaji ART .

Kini EAS berharap bisa mendapat hak-haknya sebagai pekerja. Ia juga meminta agar anaknya yang masih berusia 10 tahun diselamatkan dari rumah majikannya tersebut.

Baca Juga: Dirancang untuk Tingkatkan Skill, Call Of Duty: Warzone akan Alami Perubahan

"Anak masih ada di sana umur 10 tahun, cewek. Harapan saya anak saya langsung dikeluarkan dari situ. Aku enggak mau anakku tinggal di situ lagi," pungkasnya.

Perlu diketahui gaji EAS hanya dibayarkan satu kali semasa 10 tahun mengabdi.***








 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x