“Kehadirannya, akan mengubah tatanan bumi, seperti banjir dimusim kemarau, erupsi tanpa permisi, getaran dan gelombang,” ucap Mbah Mijan.
Baca Juga: Seperti Inilah Masa Depan Kita di Dunia Usai Pandemi Covid-19 Berakhir Menurut Ahli
Dikutip dari Antara, fenomena gerhana matahari cincin itu dijelaskan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Fenomena gerhana matahari cincin tersebut disebutkan tidak bisa diamati dari Indonesia melainkan hanya di Pulau Ellesmere dan Baffin di Kanada serta kawasan Siberia di Rusia.
“Gerhana matahari cincin tidak dapat diamati dari Indonesia, hanya bisa diamati dari wilayah di sekitar kutub utara,” kata Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Jumat, 11 Juni 2021: Andin Keukeuh Tak Akan Ampuni Elsa Gegara Hal Ini
Fenomena gerhana matahari cincin terjadi saat matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus.
Saat terjadi fenomena gerhana matahari cincin, bulan yang menutupi matahari tampak lebih kecil sehingga tak bisa menghalangi cahaya matahari.
Fase bulan yang terjadi kemarin berada pada jarak 402.245 kilometer dari bumi dan terletak di konstelasi taurus.***
Artikel Rekomendasi