'Indonesia di Ambang Bencana', Suku Baduy Masih Bebas Covid-19 Sejak Pandemi Dimulai

- 1 Juli 2021, 15:00 WIB
Suku Baduy sampai saat ini masih bebas Covid-19 dari sejak pandemi dimulai, meski Indonesia di ambang bencana.
Suku Baduy sampai saat ini masih bebas Covid-19 dari sejak pandemi dimulai, meski Indonesia di ambang bencana. /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO

PR PANGANDARAN - Suku Baduy, yang berada di desa Lebak, Provinsi Banten memiliki rekor kasus Covid-19 tersendiri sejak pandemi dimulai pada Maret tahun lalu.

Saat Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19, Suku Baduy masih bebas Covid-19 sejak pandemi dimulai.

Suku Baduy baru-baru ini dikabarkan memiliki nol kasus Covid-19 meski Lebak sendiri memasuki zona merah.

Baca Juga: Tak Hanya Postingan Berlian, Syahrini Juga Pernah Ambil Foto ‘Cincin dalam Alpukat’ dari Google

Tak hanya itu, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan bahwa Indonesia kini sedang dalam status di ambang bencana.

“Setiap hari kami melihat varian Delta ini mendorong Indonesia lebih dekat ke tepi bencana Covid-19,” ujarnya.

Hal ini disebabkan oleh Covid-19 varian Delta yang kinimengancam banyak nyawa karena lebih lebih menular dari varian sebelumnya.

Di sisi lain, kasus penyebaran Covid-19 di kawasan pemukiman masyarakat Baduy hingga kini masih nihil atau nol persen dan tidak ditemukan warga yang positif.

Baca Juga: Gelombang Panas Mematikan Hantam Kanada, 134 Orang Dikabarkan Meninggal Mendadak

Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, dr. Maytri Nurmaningsih di Lebak mengungkapkan bagaiman mereka bisa mengetahui bahwa Suku Baduy masih bebas dari Covid-19.

"Kami mengetahuinya setelah dilakukan tes usap antigen kepada beberapa warga Baduy belum lama ini," ujarnya sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari Antara News pada Kamis, 1 Juli 2021.

Masyarakat Baduy sendiri sangat disiplin untuk mematuhi imbauan tetua adat dengan tidak banyak kegiatan ke luar daerah.

Baca Juga: Data LinkedIn Bocor hingga 92 Persen, Peretas Jual Data Pribadi Pengguna di Dark Web

Selain itu, warga Suku Baduy tidak berkontak erat denhan orang luar dan memilih tetap bekerja di ladang-ladang huma.

Pemukiman masyarakat Suku Baduy pun diperketat protokol kesehatan bagi wisatawan.

Para pengunjung harus memakai masker, tidak berkerumun dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kami minta kawasan Baduy diperketat dan semua wisatawan harus dilakukan pemeriksaan suhu dan mematuhi protokol kesehatan guna mencegah corona," ungkapnya.

Baca Juga: Dilempar 27 Kali saat Belajar Judo, Bocah 7 Tahun Asal Taiwan Ini Meninggal

dr. Maytri Nurmaningsih pun mengatakan bahwa medis Puskesmas Cisimeut mengapresiasi tetua adat masyarakat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija.

Kini, sesepuh Suku Baduy, Jaro Saija sudah divaksin dan mematuhi program pemerintah untuk pelayanan vaksinasi publik bagi aparatur desa.

Jaro Saija pun mengatakan bahwa 11.800 jiwa warganya tersebar di 68 kampung hingga kini tidak ditemukan penyebaran Covid-19.

Masyarakat Suku Baduy pun mengungkapkan bahwa mereka dilarang ke luar daerah, seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor untuk mencegah masuknya Covid-19.

Baca Juga: Brasil Dilanda Krisis Covid-19, Pemerintahan Bolsonaro Diduga Minta 'Jatah' per Dosis Vaksin

Jika warganya yang ke luar dan diminta untuk pulang, mereka menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat sebelum sebelum masuk pemukiman adat.

Selain itu, Suku Baduy memiliki resep trersendiri dalam mencegah obat tradisional dari tanaman rimpang.

"Semua warga Baduy sudah dilakukan pencegahan penularan virus corona dengan minum obat tradisional dari cikur (kencur) dan jahe merah," ungkapnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah