dr. Tirta Klarifikasi 4 Hoaks Soal Covid-19, Salah Satunya Klaim Pasien Sengaja Dicovidkan

- 14 Juli 2021, 11:20 WIB
dr. Tirta menjelaskan hoaks Covid-19 yang terlanjut dipercaya masyarakat.
dr. Tirta menjelaskan hoaks Covid-19 yang terlanjut dipercaya masyarakat. /Tangkapan Layar Youtube/Tirta PengPengPeng

PR PANGANDARAN – Influencer dr. Tirta memberikan klarifikasi soal hoaks Covid-19 yang beredar.

Klarifikasi dr. Tirta itu disampaikan di kanal YouTube Tirta PengPengPeng pada Selasa, 13 Juli 2021.

Melalui videonya itu, dr. Tirta membeberkan beberapa hoaks Covid-19 yang terlanjur dipercaya.

Baca Juga: Seret Nama Syekh Ali Jaber, dr. Lois Owien Sebut Almarhum Meninggal Sia-sia Karena Ini

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com, berikut hoaks Covid-19 yang diklarifikasi dr. Tirta.

1. Semprot disinfektan di jalan cegah Covid-19

Semprot disinfektan hanya efektif di ruangan indoor yang ventilasinya buruk dan pada permukaan-permukaan.

Baca Juga: Dul Jaelani Jenguk Tissa Biani yang Positif Covid-19: Sedih Ga Bisa Pegangan Tangan

Selain itu, dr. Tirta juga mengatakan jika WHO tidak merekomendasikan penyemprotan disinfektan di jalanan.

“Jika kalian ada kejadian seperti yang warteg dibubarin pake disinfektan atau menyemprotkan disinfektan dari udara, di sepanjang jalan dikritik ini membuang-buang anggaran,” kata dr. Tirta.

Dibandingkan untuk semprot disinfektan di jalan, dr. Tirta menyarankan lebih baik membagikan masker, uang, dan makanan.

Baca Juga: Denny Cagur Mengaku Jatuh Cinta Pandangan Pertama, Netizen Minta Cukup Mengagumi, Jangan Memiliki…

2. Susu bisa mencegah Covid-19

Menurut dr. Tirta susu tak akan bisa mencegah Covid-19 seperti klaim yang beredar.

Bahkan jika terlalu banyak meminum susu maka bisa alergi laktosa dan berakhir mencret.

3. Pasien meninggal sengaja dicovidkan

Baca Juga: Diberi Rp5 Juta untuk Berhenti Jualan Selama PPKM Darurat, Reaksi Kakek Asal Lamongan Ini Jadi Sorotan

Hoaks selanjutnya yaitu pasien meninggal sengaja dicovidkan oleh rumah sakit.

Memberikan klarifikasi soal hoaks ini, dr. Tirta menjelaskan awal klaim ini bisa muncul.

Saat pandemi Covid-19, seseorang yang datang dalam keadaan meninggal dan tidak diketahui penyebabnya harus diswab terlebih dahulu.

Baca Juga: Diberi Rp5 Juta untuk Berhenti Jualan Selama PPKM Darurat, Reaksi Kakek Asal Lamongan Ini Jadi Sorotan

Tes swab ini perlu dilakukan jika seseorang yang meninggal tersebut mengalami gejala Covid-19.

Namun, untuk menunggu hasil PCR dibutuhkan waktu satu hari sehingga jika gejalanya sudah dipastikan maka akan dikeluarkan surat kematian.

Isi surat kematian itu disebutkan dr. Tirta menyatakan jika pasien dikuburkan secara pemulasaran sesuai dengan SOP dan biaya ditanggung pemerintah.

Baca Juga: Usai Nia Ramadhani, Ahli Tarot Ramal Artis Selanjutnya yang Akan Terciduk Narkoba

“Itu bukan surat dicovidkan, itu surat keterangan kematian dan penguburan kalau sesuai dengan pemulasaran,” jelas dr. Tirta.

“Tapi kalau kalian ada orang yang mengcovidkan dan yakin sebut nama rumah sakitnya, semua nama dokternya, adukan ke orang yang berwajib,” kata dr. Tirta.

“Ah apa-apa lapor, lah terus maunya gimana? Kalian nuduh tapi gak mau lapor. Jangan percaya katanya-katanya, bahaya banget,” lanjutnya.

Baca Juga: Sisi Lain Anak Pertama Kate Middleton Terungkap, Pakar Kerajaan Beberkan Kenakalan Pangeran George

4. Pasien Covid-19 hanya meninggal di rumah sakit

Menjelaskan hoaks ini, dr. Tirta mengatakan jika pasiennya meninggal selama menjalankan isolasi mandiri.

Selain itu, pasien yang dirawat di rumah sakit sudah parah dibandingkan yang menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Global Citizen Live 2021: BTS, Ed Sheeran, The Weeknd, Doja Cat, Billie Eilish, Lizzo, Shawn Mendes

Namun, saat disampaikan jika ada yang meninggal saat isolasi mandiri, dr. Tirta mengatakan justru masyarakat malah proses karena dianggap menakut-nakuti.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: YouTube Tirta PengPengPeng


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah