Tren Ikoy-Ikoyan dari Sudut Pandang Psikolog, Benarkah Bisa Picu Mental Pengemis ?

- 7 Agustus 2021, 16:30 WIB
Simak tren ikoy-ikoyan dari sudut pandang psikolog, begini penjelasan yang dikaitkan dengan teori kognitif.
Simak tren ikoy-ikoyan dari sudut pandang psikolog, begini penjelasan yang dikaitkan dengan teori kognitif. /Instagram/@ariefmuhammad


PR PANGANDARAN - Berawal dari sosok Arif Muhammad, tren ikoy-ikoyan menjadi terkenal di kalangan netizen yang menginginkan setiap seleb media sosial (medsos) ikut melakukan itu.

Bahkan, beragam hadiah diminta netizen kepada seleb medsos ketika melakukan ikoy-ikoyan, tetapi benarkah dari sisi psikolog, tren ini bisa memunculkan mental pengemis.

Untuk itu, psikolog Mellissa mengungkapkan fakta dibalik tren ikoy-ikoyan yang selalu diminta netizen kepada setiap seleb medsos tersebut.

Baca Juga: Paksa Anak Jilat Kapak Panas Demi Bukti Tak Bersalah, Tiga Pria Ini Ditangkap Polisi Pakistan

Melansir kanal YouTube TRANS TV Official pada Jumat 6 Agustus 2021, Mellissa menjelaskan jika sikap yang dilakukan oleh Arief Muhammad dalam berbagi bisa dicontoh.

Namun, perlu juga diketahui motif dari tren ikoy-ikoyan yang sedang booming tersebut.

"Ada teori tentang sosial kognitif teori. Dimana orang bisa belajar atau mencontoh perilaku orang lain, tapi dalam teori ini menjelaskan bahwa tidak semata-mata perilaku apa terus kita contoh. Tapi ada pola pikir yang melibatkan dalam arti kalau ada tren seperti itu tergantung motifnya apa," katanya.

Baca Juga: Kejar Emas Olimpiade Paris 2024, Eko Yuli Irawan Akui Masih Penasaran Meski Tak Muda Lagi

Menurut Mellissa, setiap orang harus bisa mengendalikan diri untuk tidak bergantung dengan tren

"Setiap orang kan punya motif dalam berperilaku. Kita sendiri sebagai individu menjadi agen untuk meregulasi diri, mengontrol diri," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x