Network
PR PANGANDARAN - Atlet legenda Indonesia, Taufik Hidayat beru-batu ]ni mengungkap awal mula dirinya terjun ke dunia badminton.
Taufik Hidayat mengaku bahwa awalnya dirinya justru terpaksa terjun ke dunia badminton karena sang ayah.
Taufik Hidayat mengatakan bahwa dirinya terpaksa terjun ke dunia badminton sang ayah merusak bola miliknya dengan golok.
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 7 September 2021: Reyna Kritis Usai Keracunan Kue Misterius
Hal ini diceritakan Taufik Hidayat saat menjadi bintang tamu di acara milik Vincent Rompies dan Desta.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube VINDES pada Rabu, 8 September 2021, Taufik Hidayat mengaku lebih menyukai sepak bola dibanding badminton.
Taufik Hidayat p[n mengaku bahwa saa ia kecil ia harus sembunyi-sembunyi jika ingin bermain sepak bola.
Saat itu, Taufik Hidayat berusia sekitar 7 tahun. Ia pun menceritakan bahwa didikan sang ayah sangat keras saat itu.
Sebagai orang yang aktif berolahraga, ayah Taufik Hidayat khawatir jika sang anak sakit karena sering bermain bola.
Oleh karena itu, Aries Haris marah jika Taufik Hidayat kecil nekat bermain sepak bola.
"Dia main bulutangkis iya, bila iya, voli iya. Tapi dia liat pemain bola panas-panasan, hujan-hujanan pulang sekolah. Dia marah-marah," ungkap Taufik Hidayat.
Baca Juga: Rasakan Peraturan Baru Covid-19, Ibu Asal Scotlandia Dilarang Mencium Bayi Selama Dua Setengah Bulan
Saat itu, Taufik Hidayat ketahuan mengambil bola. Seketika sang ayah pun marah dengan membawa golok.
"Suatu saat gua nyolong-nyolong ambil bola, dia bawa golok dong depan pintu. Asli," ujar Taufik Hidayat memperagakan sang ayah merusak bola miliknya.
Taufik Hidayat yang kini bergelar sebagai juara Olimpiade Athena 2004 ini pun mengaku tak suka saat diperkenalkan dengan badminton.
"Mulai besok gak ada main bola..mulai besoknya diajak disuruh main badminton. Matilah, apaan disuruh main badminton," ujar Taufik Hidayat menirukan sang ayah.
Baca Juga: Menlu AS Antony Blinken Tegaskan Taliban Berjanji Izinkan Warga Afghanistan ‘Bebas Pergi’
Meski awalnya terpaksa, Taufik Hidayat pun menemukan bakatnya di dunia badminton ini.
"Di situ main sama temen-temen bokap kan, di kampung di Pangalengan (di sana) boleh juga main, suka juga," kata Taufik Hidayat.
Dua tahun mengenal badminton, Taufik Hidayat pun akhirnya masuk klub SGS Elektrik Bandung.
Saat menginjak remaja, Taufik Hidayat pun harus hidup sendiri mulai tongga di kos-kosan hingga ke asrama.
"Kelas 2 SMP gua ngekos dulu, kelas 3 baru gua di asrama," ujar Taufik Hidayat mengenang masa kecilnya.***
Artikel Rekomendasi