Network
PR PANGANDARAN - BTS menghadiri Sidang Umum PBB (UNGA) ke-76 sebagai pembicara dan utusan khusus presiden untuk Presiden Moon Jae In.
Di sini, para anggota BTS menyampaikan pidato berisi pesan semangat dan harapan kepada generasi yang membutuhkannya.
Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, BTS memberi pidato yang mendorong pendengar untuk menantikan hari yang lebih cerah.
Mereka juga menyinggung masalah lingkungan dan vaksinasi yang penting.
BTS pertama kali menghadiri UNGA pada tahun 2018, dalam kemitraan dengan UNICEF. Pada saat itu, RM adalah satu-satunya anggota yang berbicara.
Dia menyampaikan pidatonya yang terkenal “Speak Yourself” yang sangat menggemakan hati para penggemar. Sekarang digunakan sebagai bahan ajar di beberapa sekolah.
Pada tahun 2020, BTS diundang kembali ke UNGA untuk berbicara lagi, melalui video, kepada kaum muda dunia.
Kali ini, ketujuh anggota tersebut membuka diri dan menceritakan kisah tentang frustasi pribadi mereka dengan pandemi.
Baca Juga: Jarang Mengganti Seprai Tempat Tidur? Waspada 3 Efek Buruk Ini
Meskipun BTS berbagi, pidato virtual menyentuh hati, tidak ada yang sebanding dengan mendengar BTS berbicara secara langsung di UNGA.
Bagi banyak orang, ini adalah pengalaman emosional, tetapi satu detail tertentu benar-benar membuat ARMY merasa sangat buruk.
Ketika RM pertama kali berbicara di podium UNGA, dia baru berusia 24 tahun. Sekarang Jungkook, yang selalu memandang RM sebagai panutannya, melakukan hal yang sama pada usia 24 tahun.
ARMY bangga pertama kali mendengar BTS menjadi utusan presiden untuk menghadiri sidang PBB di New York.
Baca Juga: Ingin Miliki Rambut Sehat? Hindari 3 Makanan Ini, Salah Satunya Makanan Berminyak!
Lagi-lagi BTS mencapai pencapaian terbesarnya karena dapat berpidato kembali di depan kepala Negara bagian dalam sidang PBB ke-76.
Di dalam pidatonya BTS mengatakan jika mereka melibatkan ARMY untuk membagikan pengalaman mereka selama pandemi berlangsung.
Dua tahun terakhir ini memang hal yang paling sulit dihadapi bagi semua orang karena pandemic Covid-19 berlangsung.
Hal ini pula merubah mindset jika tidak baik terus bersedih dan berduka, namun tetap bangkit untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah.***
Artikel Rekomendasi