Serba-serbi Tukang Ojek Pengkolan (TOP), Kini Jadi Sinetron Episode Terpanjang

- 24 September 2021, 15:40 WIB
Berikut serba-serbi Tukang Ojek Pengkolan atau TOP, sinetron ini menjadi sinetron dengan episode terpanjang.
Berikut serba-serbi Tukang Ojek Pengkolan atau TOP, sinetron ini menjadi sinetron dengan episode terpanjang. /RCTI

PR PANGANDARAN - Sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) menjadi acara televisi favorit di layar kaca saat ini.

Sinetron TOP bahkan mencatatkan sejarah dengan episode terlama mengalahkan sinetron Tukang Bubur Naik Haji.

Tercatat sebanyak lebih dari 2500 episode telah dilalui TOP dari tahun 2015, ini merupakan rekor baru dalam sejarah pertelevisian Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Tukang Ojek Pengkolan Jumat, 24 September 2021: Berpaling ke Serena, Ojak Lupakan Sasi?

Sinetron ini menceritakan tentang sepasang suami istri yang hidup romantis di kampung Rawa Bebek.

Kampung Rawa Bebek terletak di belakang gedung-gedung perkantoran di Jakarta.

Sepasang suami tersebut adalah Rojak (Ojak) dan Tati yang hidup bersama mencari nafkah sebagai tukang ojek di Jakarta.

Baca Juga: Karakter Bang Bowo, Pengangguran Rawa Bebek dalam Sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP)

Sebenarnya pernikahan Ojak dan Tati tak direstui oleh sang Ibu yaitu Maesaroh.

Dulu mendiang ayah dari Tati pernah menjodohkan Tati dengan pria lain yang lebih mapan dibandingkan Ojak.

Pernikahan Ojak dan Tati bermodal nekad, keduanya mengandalkan cinta yang kuat walaupun pada akhirnya mereka berdua hidup pas-pasan.

Baca Juga: Profil Hami Diah Pemeran Mpok Edah di Sinetron Tukang Ojek Pengkolan

Hal yang tidak diketahui banyak orang adalah Ojak merupakan seorang yang berpendidikan tinggi, ia lulusan D3 dari salah satu perguruan tinggi.

Akan tetapi Ojak memilih menjadi tukang ojek karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang layak.

Ojak yang asli Jakarta sering mangkal sebagai tukang ojek di ujung jalan masuk kampung Rawa Bebek.

Baca Juga: Profil Adhe Nurul, Pemeran Mpok Uyuy di Sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP)

Ojak kerap mangkal bersama dua rekannya sebagai perantau dari Sukabumi dan Semarang.

Kedua rekannya adalah Sutisna yang akrab disebut Tisna dan Purnomo yang sering disebut Pur.***

Editor: Akhmad Jauhari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah