Tak ketinggalan, Ainun juga berperan dalam advokasi seputar isu COVID-19 di Indonesia melalui platform Kawal COVID-19.
Merespon pertanyaan itu, dalam konferensi video tersebut Ainun menyampaikan dua hal kepada Presiden.
"Kuncinya dua mawon, opportunity dan stability," kata Ainun.
Ainun menjelaskan, opportunity atau kesempatan dimiliki oleh Indonesia sebagai satu dari pemain besar, bahkan terbesar, di Asia Tenggara.
"Stability ini yang mungkin agak tricky, ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, pertimbangan karir, saya pribadi pertimbangan pendidikan anak-anak, saya tidak mau kalah dengan putra-putra panjenengan yang pendidikan di Singapura juga," jelas kader NU ini, seraya ditanggapi dengan senyuman oleh Presiden Jokowi.
"Jadi stability itu yang masih belum diperbaiki di Indonesia. Sementara kami, diaspora, punya peran meski jauh. Ada tiga perannya, pertama inspirasi dan refleksi; jadi menjadi benchmark buat teman-teman di Indonesia, terutama yang lebih muda," ungkap Ainun.
Baca Juga: TERUNGKAP, Alasan Ainun Najib Diakui Singapura Hingga Disuruh Pulang Oleh Jokowi
Fungsi kedua adalah advokasi, dengan memberikan saran dari jauh untuk teman-teman yang ada di Indonesia.
"Ketiga eksekusi, eksekusi juga bisa dari jauh kami memadukan inisiatif-inisiatif dari diaspora, misalnya kawal-kawalan itu kan sebetulnya anak-anak diaspora juga walau tidak bisa kembali ke Indonesia," tambahnya.
Ainun pun mengaku tetap optimistis bahwa Indonesia dapat menjadi pemain besar untuk industri digital. Bahkan ia menyebut Indonesia sudah kodratnya menjadi talenta teknologi yang terbesar, setidaknya keempat di dunia, karena Indonesia bangsa terbesar di dunia.
Artikel Rekomendasi