Sinopsis KKN di Desa Penari dalam Versi Nur dan Widya. Simak Perbedaanya!

- 12 Mei 2022, 10:35 WIB
Sinopsis KKN di Desa Penari dalam Versi Nur dan Widya. Simak Perbedaanya!
Sinopsis KKN di Desa Penari dalam Versi Nur dan Widya. Simak Perbedaanya! /Instagram/@kknmovie

PANGANDARAN TALK - Kisah KKN di Desa Penari tak henti-hentinya menjadi perbincangan warganet di tanah air.

Setelah sempat viral dalam Twitter @Simpleman Kisah KKN di Desa penari akhirnya dituangkan dalam sebuah film layar lebar.

Dirilis tanggal 30 April 2022 dalam 2 versi. Versi Cut dapat disaksikan oleh semua umur dan dijadikan film hiburan libur lebaran.

Baca Juga: Ada Opening SEA Games 2022 dan Ikatan Cinta Dalam Jadwal Acara RCTI Kamis 12 Mei 2022

Sedangkan versi Uncut memiliki rating 18+ karena memiliki alur cerita yang hanya diperuntukan penonton berusia dewasa.

Pada kesempatan kali ini, kita akan menceritakan perbedaan sudut pandang kisah KKN di Desa Penari versi Nur dan Widya yang pastinya seru untuk di simak.

KKN di Desa Penari versi Nur menceritakan kisah perjalanan beberapa mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata disuatu desa yang tidak disebutkan nama tempatnya.

Di awal kisah diceritakan tentang Nur salah satu mahasiswa yang akan hidup merantau demi menyelesaikan pendidikanya di universitas yang sudah menjadi impianya sejak kecil.

Kini waktu studinya tinggal menunggu menyelesaikan tugas terakhirnya.

Salah satu tugas terakhir yang harus ia penuhi adalah tugas pengabdian pada masyarakat orang lebih mengenalnya dengan KKN (Kuliah kerja nyata).

Ayu salah satu teman sefakultasnya, telah memberitahukan kepada teman-temannya termasuk Nur.

Ia berkata telah memiliki tempat yang cocok untuk pelaksanaan KKN mereka dan Nur akan ikut dalam observasi pengenalan pada desa tersebut.

Nur dan teman-temannya berjanji untuk menyelesaikan KKN dan lulus bersama-sama.

Untuk mendapatkan perijinan KKN di desa tersebut, Ayu dan Nur yang didamping oleh kakak ayu mas Ilham pergi ke desa.

Baca Juga: Bilqis Tumbangkan Pebulutangkis Nomor 1 Dunia Akane Yamaguchi 2 Set Langsung. Ini yang Terjadi Seusai Tanding

Diperjalanan, Nur sudah mengalami kejadian-kejadian aneh. Mulai melihat wanita cantik menari sampai melihat Genderewo.

Setelah mendapatkan perijinan dari Pak Prabu yang awalnya menolak rencana Ayu dan Nur dengan bantuan Mas Ilham.

Akhirnya malam keberangkatan, Nur, Widya, Ayu, Bima, Wahyu dan Anton mengunjungi desa tersebut beberapa hari kemudian.

Kejadian mistis mulai terjadi sejak awal perjalanan menuju desa tersebut. Semua begitu menikmati perjalanan tersebut namun beda halnya dengan Nur dan Widya.

Mereka seakan-akan telah diperingati oleh seseorang untuk tidak mengunjungi desa tersebut.

Keanehan dirasakan Widya saat berkendara menggunakan sepeda motor menuju desa tersebut.

Widya mengaku mendengar suara gamelan dan melakukan perjalanan panjang memasuki hutan.

Namun hal yang sebenarnya terjadi, membutuhkan waktu hanya 30 menit saja untuk masuk ke dalam desa tersebut.

Kejadian demi kejadian janggal mulai dirasakan Widya. Seperti ketika Widya terkejut melihat Nur menari di tanah lapang depan rumah.

Namun berbeda halnya dengan Nur, justru malam itu Nur melihat Widya ditemukan sedang menari di tanah lapang.

Sejak kejadian itu, peserta KKN pria dan wanita yang awalnya tidur di tempat terpisah menjadi disatukan dengan disekat oleh bambu anyam.

Itu dilakukan karena menurut Pak Prabu, Widya harus selalu dijaga, tidak boleh ditinggalkan sendirian.

Widya juga mendengar kidung dari arah dapur. Mengikuti suara itu, Widya berjalan ke arah dapur dan untuk mencapai dapur, Widya harus melewati kamar di mana terlihat Nur sedang bersujud.

Baca Juga: Tes Psikologi : Pilih Salah Satu Pohon Ini, akan Ketahuan Apakah Anda Orangnya Optimis atau Pesimis

Betapa terkejutnya Widya melihat Nur yang tadi dilihatnya di kamar ternyata kini ada di dapur sedang meneguk air dari kendi, lengkap dengan mukenanya.

Sejak kejadian itu, Widya sakit selama tiga hari. Kejadian malam berikutnya tak kalah ganjil.

Lagi-lagi Widya melihat Nur menyapanya dengan suara menyerupai wanita tua.

Karena takut, Widya menangis. Nenek tersebut berbicara kepada Widya. Matanya melotot dan mencengkeram pergelangan tangan Widya.

Nenek itu marah karena ulah temannya, mereka yang bisa mencelakai cucunya. Tapi dengan keberadaannya, Nur tidak akan bisa dicelakai. Widya tetap tak paham dengan ucapan nenek tersebut.

23 hari berjalan, satu demi satu warga jatuh sakit, terutama yang berurusan dengan sinden.

Malam berikutnya, Widya sengaja begadang untuk membuktikan ucapan Wahyu yang mengatakan Bima pergi keluar dimalam hari.

Widya akhirnya mengikuti Bima ke arah Tipak Talas, tempat yang dilarang Pak Prabu.

Widya terus berjalan mengikuti Bima. dia melihat sebuah sanggar yang pernah diceritakan Ayu.

Dari kejauhan bentuk tempat itu digambarkan seperti balai desa tapi lebih besar dengan lantai panggung.

Widya mendengar suara yang akrab ditelinga, suara Ayu sedang menangis. Di bawah sanggar ada gubuk dan Widya mendengar suara Bima.

Berusaha mencari celah untuk mengintip, Widya dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Matanya saling bertatapan dengan Bima

Widya mengatakan bahwa ia menyaksikan langsung Bima sedang berendam di kolam. ia dikelilingi banyak sekali ular besar.

Widya berlari diiringi suara gamelan, sambil lari Widya sadar orang yang menari itu adalah Ayu.

Widya berlari, menangis, dan saat kembali ke jalan setapak, dia melihat anjing hitam seolah memandunya keluar dari tempat itu.

Dari cerita versi Nur, diketahui bahwa anjing hitam itu merupakan jelmaan dari Mbah Buyut.

Rupanya Widya sudah hilang sehari semalam, sementara Ayu ditemukan dalam kondisi tak bisa memejamkan mata, sementara Bima ditemukan dalam kondisi kejang-kejang.

Mbah Buyut menyambut kedatangan Widya, menyuguhkan kopi yang kali ini dirasakan Widya sangat pahit.

Ia mengatakan kepada Widya bahwa "Temanmu melakukan pantangan yang tidak bisa diterima manusia apalagi bangsa halus" kata mbah Buyut.

Mbah Buyut menjelaskan di desa itu ada kolam kembar, satu yang sedang jadi proyek KKN mereka, satu lagi yang tidak boleh didatangi, yaitu kol tempat Ayu dan Bima melakukan hal tak senonoh itu.

Ternyata, ular yang dilihat Widya itu merupakan anak dari Bima dengan sosok yang bahkan enggan disebut oleh Mbah Buyut itu.

Atas perbuatan mereka di sinden itu, Ayu dan Bima harus menanggung akibatnya, Ayu harus menari mengelilingi hutan, sementara Bima menikahi yang punya sinden yaitu Badarawuhi.

"Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan bisa lahir ribuan ular" ucap Mbah Buyut itu pada Widya.

Menurut Mbah Buyut itu, Badarawuhi adalah ratu ular yang kutukannya tidak bisa ditolak apalagi dibuang.

Akibat kejadian tersebut, KKN mereka dicoret. Ayu meninggal tiga bulan setelah dirawat, sementara Bima juga meninggal.

Sekian sinopsis KKN di Desa Penari dalam 2 versi yaitu versi Nur dan Widya. Keduanya memiliki kisah yang hampir sama namun kisah nur melengkapi kisah yang telah dialami oleh Widya dalam sudut pandang yang berbeda.***

Editor: Elang Ratna Sari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x