Simak Cerita Lengkap Ojol saat Angkut Hantu Cindy kepada Tim Jurnal Risa, Singgung Sosok Mbah Emen

- 18 Juni 2020, 21:51 WIB
Herman atau Icang.
Herman atau Icang. //YouTube/ jurnalrisa

Baca Juga: Waspada, 31 RW di Jakarta Rawan Zona Merah Penyebaran Covid-19 saat Masa PSBB Transisi

Perempuan yang bernama Cindy itu harus segera ke rumahnya di Subang untuk mengambil baju dan kembali ke Bandung untuk keperluan wawancara dengan sebuah bank.

"Terus yang saya ingat, yang namanya Cindy itu pegang HP. Entah ngobrol apa sama drivernya, driver yang pertama. Kelihatannya bukan HP jaman sekarang, cuma polyphonix," kata Icang yang mulai berangkat bersama penumpang dadakan itu pada pukul 9 malam.

Di perjalanan, Cindy mengaku kepada Icang bahwa dia anak bikers, ingin menjual motornya untuk membelikan adiknya motor sonic, dan terus-terusan memaksa agar Icang membolehkannya menyetir motor.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Hanya Bisa Disaksikan Sebagian di Indonesia, Ini Cara Aman Mengamatinya

Sampai di pom bensin Lembang, Icang mengaku selalu mendapat tatapan aneh dari petugas pom dan orang-orang yang ada di pom bensin hingga dia ke pinggir jalan untuk mengganti sandalnya dengan sepatu dan terkejut saat melihat Cindy yang sudah naik ke atas motornya dan menyalakannya.

Akhirnya, Icang membolehkan Cindy menyetir motornya dan membonceng dirinya asalkan kaos putih Cindy yang basah itu ditutupi oleh jas driver ojol miliknya.

Icang sempat merasa kurang enak karena dia yang harusnya dibayar malah dibonceng oleh pelanggannya. Selain itu, ada rasa takut kalau-kalau Cindy merupakan bagian dari komplotan begal yang mengincar driver ojol.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Hanya Bisa Disaksikan Sebagian di Indonesia, Ini Cara Aman Mengamatinya

Kejadian yang membuatnya tidak nyaman pun susul-menyusul setelah motornya disetir oleh perempuan itu, seperti Cindy yang berkata, "Anak kucing mati. Kalau saya bawa sapu tangan, saya kuburin," meskipun motor melaju dengan kencang dan motor yang tiba-tiba terasa berat.

Di tanjakan Emen, Cindy berkali-kali merasa kesal saat dipanggil "mbak", menggunakan nada marah ketika menyuruh Icang berzikir, dan bernada sedih saat menceritakan tentang Mbah Emen yang menurut Cindy adalah korban tapi malah sering dijadikan kambing hitam.

Cindy bahkan membunyikan klakson di tanjakan tersebut, kemudian menjelaskan, "Nah gini A', kalau lewat jalan sini harus bunyiin klakson, kalau enggak, buang puntung," dan melanjutkan bahwa nanti bisa terjadi apa-apa bila itu tidak dilakukan.

Baca Juga: Pasien Sembuh RI Naik 555 dalam Sehari, Berikut 10 Provinsi Nihil Kasus Covid-19 pada 18 Juni 2020

Ia juga menceritakan tentang kegiatannya selain kuliah, yaitu membuat video YouTube tentang hal-hal mistis dan mengirimnya ke TV swasta atas nama Jurnal Risa.

Cindy menawarkan Icang untuk bekerja sebagai driver-nya karena Hadi, driver sebelumnya yang ditemui Icang di lampu merah, sudah dipecat.

Setelah itu, Icang mulai merasa takut akan dibegal saat beberapa motor menyalip mereka dari belakang lalu menoleh, tapi terus-terusan menatap dirinya secara aneh.

Baca Juga: Akui Keliru Baca Kalender Suku Maya, Tagaloguin: Akhir Pekan Ini Dunia akan Hancur karena Kiamat

Icang kemudian mulai kaget saat jalan yang terlihat lurus tiba-tiba menjadi tikungan tajam dan bertanya kepada Cindy, "Kak, kok jalanan perasaan lurus kenapa belok?"

"Nah, coba kalau Aa' yang bawa, pasti kita celaka," balas Cindy.

Saat mereka hampir sampai tujuan, Cindy meminta supaya jas ojol yang dipakainya bisa dilepas karena ayahnya akan memarahinya jika tahu Cindy habis naik motor dari Bandung ke Subang.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x