PR PANGANDARAN - Keberadaan komunitas Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender serta Queer masih dianggap tabu bagi beberapa negara di dunia, terutama penduduk mayoritas Muslim.
Mereka menyebut LGBT adalah perilaku menyimpang serta menyalahi aturan agama Islam, sehingga negara-negara mayoritas Muslim jelas menolak keras keberadaan komunitas tersebut.
Namun berbeda dengan para megabintang Korea Selatan, mereka dengan lantang menyuarakkan tentang kebebasan LGBT di negaranya, bahkan beberapa waktu lalu lagu 'same love' mereka apresiasi sebagai bentuk dukungan LGBT.
Baca Juga: Konflik Berdarah Palestina-Israel, Xi Jinping Berani Lawan AS: Posisi Tiongkok Jelas dan Konsisten
Di tahun 2018, dalam wawancara BTS bersama Billboard para wartawan menyinggung soal isu sensitif tersebut. BTS diajukan pertanyaan mengenai kesehatan mental dan hak kaum LGBT.
Lantaran saat itu hingga kini, perbincangan soal LGBT masih mebuai pro dan kontra di masyarakat Korea Selatan. Ditodong dengan pertanyan sensitif, RM dan Suga pun mencoba menjawabnya dengan penuh hati-hati.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari South China Morning Post, dalam wawancara itu, sebelumnya pertanyaan mengenai kesehatan mental dilontarkan, Billboard membahas tentang kejadian yang cukup membuat seluruh penggemar K-Pop terpukul yakni momen meninggalnya salah satu member SHINee, Jonghyun.
Baca Juga: Resmi Dimakzulkan, DPRD Jember Kompak Tak Lagi Akui Faida sebagai Bupati
SUGA berkata bahwa ia begitu kaget ketika mendengar berita dan ikut merasa kehilangan, “Berita itu sungguh membuat kami semua benar-benar kaget dan merasa kehilangan. Kami turut berduka cita atas meninggalnya beliau.”
Sebagai orang yang juga pernah mengalami gangguan kesehatan mental, SUGA memberikan pendapatnya.
Artikel Rekomendasi