Joko Anwar Patah Hati Link Film Perjuangan Disebar Menteri Jokowi: Merdeka Tapi Ambil Hak Orang Lain

- 18 Agustus 2020, 13:38 WIB
Sutradara Film "Gundala", Joko Anwar.
Sutradara Film "Gundala", Joko Anwar. /Portal Jember/

PR PANGANDARAN - Dalam rangka kemerdekaan RI, film-film bertema perjuangan banyak diburu warganet untuk ditonton guna mengenang jasa pahlawan.

Terlebih, kemerdekaan kali ini di peringati dalam situasi pandemi Covid-19, di mana gelaran upacara pengibaran bendera merah putih yang melibatkan banyak orang ditiadakan.

Namun, pemerintah belum secara resmi membuka kembali bioskop. Alhasil para warganet mencari film-film tersebut lewat laman pencarian google.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Model Kebaya untuk Kalian yang Miliki Tubuh Mungil

Berkenaan dengan hal itu, sutradara Joko Anwar mempertanyakan unggahan Menteri Tjahjo Kumolo soal tautan, link, film-film bertema perjuangan yang dibagikan melalui akun Twitter.

Pasalnya Joko Anwar melihat bahwa tautan film-film yang dibagikan oleh sang menteri tidak resmi atau ilegal.

Hal itu membuat Joko Anwar sebagai sineas heran dengan apa yang dilakukan oleh Tjahjo Kumolo.

Baca Juga: Tak Rela Bendera Merah Putih Jatuh ke Lapang, Tenaga Honorer Ini Nekat Panjat Tihang Tanpa Pengaman

"Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan link film-film Indonesia di YouTube yang di-upload secara ilegal? Kalau benar, izinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif," tulis Joko Anwar dalam akun Twitter resminya, Senin, 17 Agustus 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.

Utas sutradara Joko Anwar terkait tindakan salah satu Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi yang menunggah link film Indonesia ke Youtube.
Utas sutradara Joko Anwar terkait tindakan salah satu Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi yang menunggah link film Indonesia ke Youtube. Twitter/@jokoanwar

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah