“Untuk mengenang J.K Rowling. dia tidak mati, tapi dia membunuh karirnya sendiri dengan bangga membenci orang trans,”ucap seorang pengguna Twitter.
Baca Juga: Banting Setir Jadi Produsen Masker, Uniqlo Gandeng 'Airism Tech' Saring 99 Bakteri Pakai 3 Lapisan
“RIPJKRowling dia tidak mati tapi karirnya sudah mati,” ucap yang lain.
Novel berjudul ‘Troubled Blood’ mengisahkan detektif swasta, Cormoran Strike, saat dia menyelidiki pembunuh berantai pria yang mengenakan pakaian wanita untuk membunuh korban wanita, dengan menggunakan nama samaran Robert Galbraith.
Sebelumnya J.K Rowling sempat merilis nove berjudul ‘The Silkworm’ yang mengisahkan karakater komunitas tarns yang di anggap tidak stabil dan agresif.
Baca Juga: Marah Ade Firman Hakim Dituduh Meninggal Gegara Covid-19, Kiky Saputri: Itu Tidak Benar, Setop Media
Inti dari buku ini adalah penyelidikan kasus dingin: hilangnya GP Margot Bamborough pada tahun 1974, yang diduga menjadi korban Dennis Creed, seorang waria pembunuh berantai, keterangan Telegraph dalam review novel tersebut.
Banyak orang bertanya-tanya apa yang akan dibuat oleh kritikus terhadap sikap Rowling tentang masalah komunitas trans terhadap sebuah novel yang moralnya seperti jangan pernah memercayai pria dalam berpakaian.
Pada bulan Juni, Rowling membela komentar transphobia kontroversial masa lalu dalam sebuah esai yang panjang, yang juga mengungkapkan bahwa dia dilecehkan secara seksual saat masih muda.
Baca Juga: Penularan Covid-19 saat Jual-Beli Kian Menggila, Polisi Gaet 'Preman Pasar' Tindak Warga Bandel
Artikel Rekomendasi