Benyamin Sueb Nangkring di Google Doodle, Intip Lebih Dekat Seniman Legendaris 'Pilot Gagal' Betawi

- 22 September 2020, 12:34 WIB
Penampilan mesin pencari Google dihiasi tokoh Betawi Benyamin Sueb
Penampilan mesin pencari Google dihiasi tokoh Betawi Benyamin Sueb /

PR PANGADARAN - Netizen digegerkan dengan laman mesin pencarian Google pagi ini Selasa, 22 September 2020. Pasalnya, kali ini ada Benyamin Sueb, sang seniman legendaris asal Betawi di Google Doodle. 

Terlihat ilustrasi gambar Benyamin Sueb mengenakan peci dan sarung di pundaknya di huruf 'G', diikuti dengan ciri khas betawi lainnya seperti terompet hingga ondel-ondel.

Dilansir dari laman Google, Benyamin Sueb atau akrab dengan sapaan Bang Ben ini lahir di Batavia, 5 Maret 1939. Bang Ben meninggal di usianya yang ke 56.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Pemeran, pelawak, sutradara dan juga penyanyi ini telah menghasilkan 75 album musik dan 53 judul film yang juga di sutradarai oleh dirinya sendiri.

Dalam dunia musik, Bang Ben adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong.

Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia.

Baca Juga: Update Banjir Bandang Sukabumi: Infrastruktur Jalan Terputus, Pencarian Korban Hanyut Dilanjutkan

Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karier musik Benyamin, malahan kebalikannya. 

Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.

Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. 

Baca Juga: Tiga Fenomena Alam Termasuk Atmosfer Labil Sebabkan Banjir Bandang Sukabumi, 3 Kecamatan Terdampak

Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan.

 Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Si Doel Anak Betawi serta Intan Berduri (1972) yang disutradari Sjumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. 

Baca Juga: Banjir Bandang Redam Sukabumi, Ratusan Warga Mengungsi, Korban Hanyut Masih Belum Ditemukan

Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Sebenarnya selain menekuni dunia seni, Benyamin juga sempat menimba ilmu dan bekerja di lahan serius diantaranya mengikuti Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan dan Pembinaan Ketatalaksanaan (1960), Latihan Dasar Kemiliteran Kodam V Jaya (1960).

Lalu, Kursus Administrasi Negara (1964), bekerja di Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960), Bagian Musik Kodam V Jaya (1957-1969), dan Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969).

Benyamin mengaku tidak punya cita-cita yang pasti. Tergantung kondisi, kata penyanyi dan pemain film yang suka membanyol ini. Benyamin pernah mencoba mendaftar untuk jadi pilot, tetapi urung gara-gara dilarang ibunya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Googgle


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x