Network
PR PANGANDARAN - Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi, Antonius Agus Rahmanto, mengatakan pihaknya telah menemukan pola dari rentetan kasus begal sepeda.
Aksi begal sepeda yang akhir-akhir ini kian membuat resah masyarakat DKI Jakarta ini polanya bisa dibilang cukup sederhana.
Menurut Antonius, pengambilan paksa sepeda dari sang pengendara (pemilik) yang dilakukan oleh para penjahat tersebut kerap berlangsung di jalan-jalan protokol pada waktu pagi.
Baca Juga: Kasus HIV AIDS Majalengka Kian Menggila, Edisi Terbatas Vespa Primavera Red Rp53,6 Juta Diluncurkan
"Semua kejadiannya (begal) pada pagi hari dan di jalan protokol yang warga DKI Jakarta selalu lalui untuk bersepeda," ujar Antonius saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, seperti dilansir Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari laman RRI dengan judul "Begal Sepeda Incar Jalan Protokol Pagi Hari" pada Jumat, 23 Oktober 2020.
Kendati demikian, berdasarkan pengamatan Polisi, para pelaku tidak terdeteksi mengincar khusus pada sepeda-sepeda yang dimiliki korbannya.
Terutama bila dilihat perkembangannya hingga hari ini, Antonius mengaku tidak ada laporan resmi yang diterima Polres Metro Jakarta Selatan dan jajarannya yang diajukan oleh para korban.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Makan Timun saat Haid Bisa Sebabkan Kemandulan karena Getah? Ini Penjelasannya
"Mungkin ini dari pandangan pelaku, mereka melihat ini (pesepeda) orang yang berada (kaya), karena mungkin dari aksesori yang dipakai. Itu mungkin jadi acuan," tuturnya.
Oleh karena itu, guna menangani maraknya kasus begal sepeda yang ada di wilayah hukumnya, lanjut Antonius, pihaknya telah membentuk satuan tugas (Satgas) khusus.
Artikel Rekomendasi