Doa Rasulullah agar Terhindar dari Wabah Penyakit seperti Covid-19

29 November 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi doa agar terhindar wabah.* /Pexels.com/ Abdullah Ghatasheh

PR PANGANDARAN – Sejak kemunculan virus corona atau Covid-19 di Indonesia, masyarakat di sarankan untuk waspada karena tak sedikit virus mematikan ini menyebabkan angka kematian meningkat pada awal 2020.

Wabah atau penyakit menular berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah orang di daerah yang luas melalui kontak kulit langsung.

Dalam situasi seperti ini, selain menjaga kesehatan dianjurkan berdoa kepada Allah sebagai tempat berlindung dari segala kejahatan dan keburukan yang ada di muka bumi.

Baca Juga: Vaksin Pertama Covid-19 di Inggris akan Diberikan Pertama Kali pada Orang Gemuk

Lafal doa berikut ini pernah diajarkan oleh Rasulullah untuk berlindung dari wabah dan penyakit mengerikan lainnya yang dilansir dari islam.nu.or.id.

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَامِ

Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.

Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.”

Baca Juga: BLACKPINK Tak Dapat Penghargaan Top 10 Artis Di APAN Music Awards 2020, BLINK Langsung Murka

Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih:

وروينا في كتابي أبي داود والنسائي بإسنادين صحيحين عن أنس – رضي الله عنه – : أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، والجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ. رواه أَبُو داود بإسناد صحيحٍ

Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di kitab Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad yang bagus dari Anas–radliyallahu anhu–Nabi Muhammad SAW berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.’ (HR Abu Dawud dengan sanad sahih).

Abdul Muhsin Al-Abbad dalam Syarah Abu Dawud menafsirkan kata ‘sayyi’il asqam’ atau penyakit-penyakit buruk dalam hadits ini sebagai ragam penyakit yang membuat buruk rupa dan bahaya pada manusia.

Baca Juga: Nelayan Benih Lobster Dikabarkan Menganggur Imbas Korupsi, Ini Jawaban Menohok Susi Pudjiastuti

Sedangkan M Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam Kitab Aunul Ma‘bud memahami ‘sayyi‘il asqam’ sebagai wabah penyakit seperti tuberculosis, busung air, dan penyakit lain.

Adapun Abu Abdillah Ar-Rahmani Al-Mubarakfuri dalam Kitab Mir’atul Mafatih Syarh Misykatil Mashabih mengutip pendapat Ibnu Malik yang mengatakan bahwa penyakit buruk itu adalah penyakit di mana orang lain menjaga diri dari pengidapnya, di mana mereka tidak mengambil manfaat dari pasien dan pasien tidak mendapat manfaat dari mereka.

Dengan penyakit itu, pasien atau korban tidak dapat menjalankan kewajiban terhadap Allah dan makhluknya. Atas penyakit ini, kita disunnahkan untuk berlindung diri.

Baca Juga: Soal Potensi Hukum Kasus Prostitusi, PSK dan Pengguna Jasa Berpeluang Lolos Jeratan Hukum

Syekh Abdur Rauf Al-Munawi dalam At-Taysir syarah Al-Jami’is Shaghir mengatakan, Rasulullah berlindung dari segala penyakit tersebut sebagai bentuk pernyataan kefaqiran kepada Allah atau pengajaran bagi umatnya.

Sedangkan tiga penyakit pertama yang disebut (lepra, gila, dan kusta) adalah termasuk penyakit buruk. Tetapi ketiganya tetap disebut karena tiga penyakit itu paling dibenci oleh bangsa Arab.

Sebagaimana dikatakan Al-Munawi, doa merupakan bentuk pernyataan kefaqiran kita kepada Allah. Adapun sebagai upaya pencegahan, masyarakat tetap harus mengikuti petunjuk-petunjuk teknis dari pihak medis dan kebijakan pemerintah dalam beraktivitas sehari-hari saat situasi darurat virus. Wallau a‘lam.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler