Kenali Perbedaan 5 Jenis Vaksin Covid-19 yang Dipakai di Indonesia, Ada Sinovac hingga Pfizer

6 September 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia. /Alena Shekhovtcova./Pexels.

PR PANGANDARAN - Demi meningkatkan kekebalan tubuh secara berkelompok dari virus Corona, Indonesia telah menggunakan berbagai jenis vaksin Covid-19 untuk mendukungnya.

Di Indonesia, terdapat 5 jenis vaksin Covid-19 yang digunakan. Paling umum adalah Sinovac yang diproduksi oleh Tiongkok dan menjadi vaksin pertama yang digunakan presiden Jokowi.

5 jenis vaksin Covid-19 di Indonesia ini bisa digunakan untuk pelajar berusia mulai dari usia 13 tahun, ibu, hamil, penyandang disabilitas hingga masyarakat umum.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Menurut Astrologi, 6 Zodiak Ini yang Paling Memungkinkan untuk Berbohong

 Berikut adalah penjelasan mengenai 5 vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia beserta tinga efikasinya, seperti diberitakan PR Indramayu dalam artikel berjudul '5 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, Ketahui Tingkat Perbedaan Efikasinya!'.

1. Sinovac

Tipe vaksin: pelemahan virus

Jumlah dosis: 2 dosis (0.5 ml per dosis) dengan jarak 2 – 4 minggu

Efikasi vaksin: 65,3 persen.

Baca Juga: Projek Ulang Tahun Jimin BTS Dianggap Tidak Rasional, Weibo Blokir Akun Penggemar di China

Sinovac atau dengan sebutan lain CoronaVac adalah vaksin Covid-18 buatan Tiongkok yang mengandung virus Corona yang dilemahkan.

Virus yang telah dilemahkan itu kemudian dicampur dengan senyawa yang berfungsi merangsang sistem kekebalan dan meningkatkan respon terhadap vaksin.

2. Sinopharm

Tipe vaksin: pelemahan virus

Jumlah dosis: 2 dosis (0.5 ml per dosis) dengan jarak 2 – minggu

Efikasi vaksin: 78,02 persen

Baca Juga: Lirik Lagu Kata Siapa Cinta Itu Menyakitkan – Iwan Fals dalam Album Pun Aku

Sinopharm merupakan vaksin yang hampir sama dengan Sinovac dan merupakan vaksin buatan Tiongkok.

Hanya saja tingkat efikasi vaksin ini lebih tinggi dari jenis Sinovac yang berbeda dengan selisih 13 persen.

3. AstraZeneca

Tipe vaksin: modifikasi genetik pada virus

Jumlah dosis: 2 dosis (0.5 ml per dosis) dengan jarak 4 – 12 minggu

Efikasi vaksin: 76 persen

Baca Juga: Mengenal Gliserin dan Manfaatnya, Mengapa Banyak Terdapat dalam Produk Perawatan Kulit?

AstraZeneca merupakan vaksin yang dibuat Universitas Oxford bersama perusahaan AstraZeneca.

Vaksin ini dapat bekerja dengan cara menstimulasi tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi virus Corona.

4. Moderna

Tipe vaksin: mRNA

Jumlah dosis: 2 dosis (0.5 ml per dosis) dengan jarak 4 minggu

Efikasi vaksin: 94,1 persen

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 6 September 2021, Al Usir Nino yang Sengaja Katakan 'Anakku' pada Reyna

Moderna merupakan vaksin Covid-19 yang dibuat menggunakan komponen genetik untuk membuat sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein.

5. Pfizer

Tipe vaksin: mRNA

Jumlah dosis: 2 dosis (0.3ml per dosis) dengan jarak 3 – 4 minggu

Efikasi vaksin: 95 persen

Baca Juga: Lirik Lagu Sebuah Genteng - Iwan Fals dan NonaRia dalam Album Pun Aku

Pfizer memiliki kesamaan seperti Moderna yang merupakan jenis vaksin mRNA untuk membangun sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein.

Vaksin Pfizer merupakan hasil kerja sama perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech dengan perusahaan farmasi asal Amerika, Pfizer. Vaksin ini mulai dikembangkan sejak tahun 2020.

Jenis vaksin ini memiliki efikasi yang lebih tinggi daripada jenis vaksin lainnya meski hanya menggunakan 0.3ml per dosisnya.***(Nazhifah Husna S/PR Indramayu)

 

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: PR Indramayu

Tags

Terkini

Terpopuler