Mitos atau Fakta: Benarkah Menarik Napas Dalam-dalam Bisa Mengurangi Rasa Panik?

15 Juli 2020, 14:00 WIB
ILUSTRASI menghirup udara segar di pagi hari.* /DOK. PIXABAY/

PR PANGANDARAN – Banyak orang yang percaya bahwa dengan menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan disebut sebagai cara ampuh untuk mengurangi kepanikan.

Hal tersebut sering dilakukan ketika terjadi suatu masalah atau sedang dihadapkan pada keadaan yang membuat terkaget-kaget, contoh tiba-tiba terjadi goncangan gempa bumi.

Cara itu disebut dapat mengatasi efek hiperventilasi alias napas berlebihan yang terlalu cepat akibat rasa panik dan kecemasan berlebih. 

Baca Juga: CCTV Lokasi Pembunuhan Editor Metro TV Sudah Dibuka, Kini Terungkap Isi Rekamannya

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Antara, Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan, meski napas berlebihan yang terlalu cepat, kadar oksigen yang dihirup sedikit. Kekurangan oksigen tentu berdampak buruk pada tubuh.

"Kalau terus-terusan panik, bisa terjadi tangan kesemutan sampai muka terasa kebas karena hormon stres terpicu," kata Elisa dalam bincang-bincang virtual, Rabu, 24 Juni 2020.

Ketika seseorang bernapas pendek-pendek, rasa cemasnya akan meningkat. Mencoba untuk menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam dapat menurunkan tingkat kecemasan secara efektif. Kendati demikian, efeknya hanya berlangsung sementara.

Baca Juga: Bergabung dengan BTS Sejak Usia 16 Tahun, Jungkook Tergantikan tak Lagi Menyandang Gelar Termuda

"Sumber kecemasannya yang harus diturunkan," ujar dia.

Diketahui orang yang sering merasa pusing dan otot dada serta pundaknya terasa tegang akibat hiperventilasi bisa melatih diri untuk bernapas dalam-dalam

Hal demikian dilakukan bermaksud agar bisa bernapas lebih tenang dibandingkan biasanya.

Elisa menuturkan, perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang hingga menimbulkan sakit pada fisik.

Baca Juga: Sebut Reklamasi Ancol Bukan Program Baru, Nasdem Menganggap yang Protes Cari Popularitas

Ia menyarankan untuk selalu berpikir positif dan fokus melakukan hal yang bisa dikontrol serta menjaga tubuh tetap fit agar kesehatan mental terjaga.

Jika gangguan kecemasan terasa berlebihan, sebaiknya segerakan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler