Gantikan Swab Test Covid-19, Apa Itu Tes Saliva?

- 2 Februari 2021, 06:31 WIB
Tes Saliva, dokumen PMJ News
Tes Saliva, dokumen PMJ News /

PR PANGANDARAN - Dalam upaya mendukung percepatan penanganan Covid-19, pemerintah Indonesia mewacanakan penggunaan metode deteksi Covid-19 dengan tes saliva atau air liur.

Sampel air liur dinilai sama baiknya seperti swab hidung dalam mendeteksi virus.

"Dalam rangka mempercepat dan memperluas tes PCR, kami sedang melakukan penelitian untuk mengganti swab dengan saliva. Saliva adalah air liur, sedangkan swab itu adalah cairan yang diambil dari belakang hidung kita," ucap Bambang, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari PMJ News, Senin, 1 Februari 2021.

Baca Juga: Soraya Abdullah Idap Covid-19 dan Asma, Indadari: Sempat Kelimpungan Cari Pendonor Darah, tapi Aku Autoimun

Ia mengungkapkan, pengetesan spesimen dengan metode saliva memakan waktu yang relatif singkat.

Pasalnya, tes itu tak memerlukan ekstraksi atau pemurnian RNA virus, lain halnya dengan yang selama ini dilakukan dengan metode swab.

Tes saliva juga dikabarkan lebih nyaman daripada swab. Diketahui, pengambilan cairan dalam tes swab membuat rasa sakit akibat alat berukuran panjang yang harus masuk hingga nasofaring.

Baca Juga: Gisel Akui Masih Jalin Komunikasi dengan Nobu: tapi, Bukan seperti yang Kalian Pikir Ya!

Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran bergengsi JAMA Internal Medicine menyebutkan, pengujian berbasis air liur menunjukkan akurasi dalam mendeteksi virus Corona sebesar 83 persen, menurut tinjauan data dari 16 studi yang melibatkan 5.900 peserta.

Air liur merupakan cairan biologis yang bermanfaat untuk menguji hormon steroid seperti kortisol, materi genetik seperti RNA, protein seperti enzim dan antibodi, dan berbagai zat lain, termasuk metabolit alami, termasuk nitrit saliva, penanda biomarker status oksida nitrat.

Tes air liur digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi dan status penyakit, termasuk penyakit Cushing, anovulasi, HIV, kanker, parasit, hipogonadisme, dan alergi.

Baca Juga: Sempat Ragu Divaksin Covid-19, Raffi Ahmad Jadi Yakin saat Tahu Jokowi Jadi Orang Pertama yang Disuntik

Tes saliva bahkan telah digunakan oleh pemerintah AS untuk menilai perubahan ritme sirkadian pada astronot sebelum penerbangan dan untuk mengevaluasi profil hormonal tentara yang menjalani pelatihan bertahan hidup secara militer.

Sampel air liur cenderung stabil hingga 24 jam bila disimpan dengan suhu dingin atau pada suhu ruang.

Peneliti mendeteksi tidak ada perbedaan konsentrasi ketika pengumpulan, delapan jam kemudian atau 24 jam kemudian.

Baca Juga: Akui Sempat Bersitegang dengan Irwansyah dan Zaskia Soal Bisnis, Raffi Ahmad: Hampir Berantem Tapi...

Sejumlah negara telah menggunakan tes saliva sebagai pengujian Covid-19.

Singapura telah menyetujui penggunaan alat tes Covid-19 dari Advanced MedTech Holdings untuk digunakan dalam menguji air liur dari dalam tenggorokan.

Beberapa negara lain juga sudah menggunakan sampel air liur sebagai alat pendeteksi Covid-19, seperti Hong Kong dan Taiwan.

Baca Juga: Akui Sempat Bersitegang dengan Irwansyah dan Zaskia Soal Bisnis, Raffi Ahmad: Hampir Berantem Tapi...

"Pasien hanya perlu mengeluarkan air liur dari dalam tenggorokan dan meludah ke dalam botol spesimen untuk tes," ungkap pihak Advanced MedTech.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah