PR PANGANDARAN - Umat Muslim diberi ruang seluas mungkin untuk menjalankan ibadah. Selain perintah ibadah wajib adapula ibadah sunah salah satunya puasa bulan Rajab.
Namun bagaimanakah hukum puasa Rajab? Sebagai umat Muslim yang akan menjalankan puasa bulan Rajab sudah seharusnya mengetahui hal itu.
Ibadah puasa bulan Rajab merupakan salah satu ibadah yang kerap kali dipermasalahkan. Sebagian orang berpendapat bahwa puasa Rajab tidak diperbolehkan, alias bid’ah, karena tidak ada dalil spesifik yang membolehkannya. Bahkan, hadits-hadits keutamaan puasa di bulan Rajab kebanyakan dhaif dan maudhu’.
Baca Juga: Geram Selalu Dipojokan, Kartika Putri Balas Cibiran dr. Richard Lee hingga Sebut Fansnya Brutal
Namun apakah kelemahan dalil tersebut berdampak pada ketidakbolehan puasa di bulan Rajab? Jawabannya tentu tidak.
Pertanyaan hukum puasa Rajab pernah ditanyakan Utsman bin Hakim kepada Sa’id Ibnu Jubair. Dialog kedua orang ini direkam oleh Imam Muslim bin Hajaj dalam kitab Shahih-nya.
حدثنا عثمان بن حكيم الأنصاري، قال: سألت سعيد بن جبير عن صوم رجب ونحن يومئذ في رجب، فقال: سمعت ابن عباس رضي الله عنهما يقول: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر، ويفطر حتى نقول لا يصوم
Baca Juga: Tata Cara Puasa Rajab, Mulai Sabtu 13 Februari 2021 Beserta Niatnya
Artinya, "Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, ‘Saya pernah bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubair terkait puasa Rajab dan kami pada waktu itu berada di bulan Rajab. Said menjawab, ‘Saya mendengar Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga Beliau SAW selalu berpuasa, dan Beliau tidak puasa (berturut-turut) sampai kami menduga Beliau tidak puasa,’” (HR Muslim).
Artikel Rekomendasi