Rasulullah Peringatkan Umat Islam Jangan Sembarang Vonis Kafir Seseorang

- 18 April 2021, 11:18 WIB
Rasulullah Peringatkan Umat Islam Jangan Sembarang Vonis Kafir Seseorang
Rasulullah Peringatkan Umat Islam Jangan Sembarang Vonis Kafir Seseorang /Pixabay/mohammed_hassan/

PR PANGANDARAN - Vonis kafir atau adalah hal yang sangat dilarang dalam Islam.

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam sendiri berulangkali memperingatkan umatnya agar tidak asal menuduh kafir terhadap sesama.

Bila keliru, maka justru tuduhan kafir itu akan kembali kepadanya, sebagaimana diriwayatkan:

Baca Juga: Tak Mungkin Balikan, Ego Billy Syahputra dan Amanda Manopo Disebut Terlalu Besar: Ada Hambatan Meskipun Ingin

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إذَا قَالَ الرَّجُلُ لِأَخِيهِ: يَا كَافِرُ، فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا. فَإنْ كانَ كَمَا قَالَ، وَإلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ. (متفق عليه)

Artinya, “Diriwayatkan dari Ibn Umar radhiyallâhu ‘anhumâ, ia berkata: ‘Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:

‘Ketika seseorang mengucapkan kepada saudaranya: ‘Wahai kafir’, maka ucapan itu akan kembali kepada salah satunya. Bila orang yang dituduh memang kafir maka sudah jelas, bila tidak maka dosa tuduhan itu kembali kepadanya’.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam riwayat lain lebih tegas Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:

 وَمَنْ رَمَى مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ. (متفق عليه

Baca Juga: Chelsea Vs Man City: Gol Tunggal Ziyech Antarkan Chelsea Melenggang ke Final FA Cup

Artinya, “Dan siapa saja yang menuduh kufur seorang mukmin maka ia seperti membunuhnya.” (Muttafaq ‘Alaih) Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam sangat tuduhan kafir yang sering terjadi sebagaimana pada masa hidupnya.

Tepatnya tahun kedelapan dari hijrahnya ke Madinah, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam mengutus sekelompok pasukan yang dipimpin oleh Abu Qatadah Al-Anshari ke gunung Adham dekat kota Makkah untuk mengecoh musuh.

Di sana kemudian mereka bertemu ‘Amir bin Al-Athbat yang segera mengucapkan salam kepada mereka.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini Minggu, 18 April 2021: Bongkar Makam Roy, Al Panik Ditanyai Mama Rosa dan Andin

Di luar dugaan, salah seorang prajurit bernama Muhallim bin Juttsamah justru membunuhnya karena menganggapnya tidak beriman.

Akhirnya peristiwa itu pun sampai kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam dan turunlah ayat:

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا (النساء: 94)

Artinya, “Dan janganlah kalian katakana kepada orang yang mengucapkan salam kepada kalian: ‘Kamu tidak beriman’.” (An-Nisa: 94)

Baca Juga: Wali Kota Minta Warga Depok Meriahkan Ulang Tahun, Netizen Justru Bingung Bukber Dilarang

Di kemudian hari Muhallim menghadap kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam agar dimintakan ampunan kepada Allah Ta’ala atas perbuatannya. Namun bagaimana jawabannya?

Bukan hanya menolak karena menyesalkan kesalahan Muhallim yang serampangan memvonis kafir terhadap bin Al-Athbat bahkan sampai membunuhnya,

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam justru tegas bersabda: “Allah tidak akan mengampunimu.”

Baca Juga: Nasib Cinta 12 Zodiak Hari Ini Minggu, 18 April 2021: Taurus Ada Hati yang Menanti, Leo Harus Terbuka!

Muhallim beranjak pergi penuh penyesalan dan menangis sekencang-kencangnya.

Tujuh hari kemudian ia meninggal dan ketika akan dikuburkan bumi enggan menerimanya.

Karena kebingungan, orang-orang bertemu Rasulullah untuk meminta petunjuk. Lalu beliau bersabda: إِنَّ الْأَرْضَ تَقْبَلُ مَنْ هُوَ شَرٌّ مِنْ صَاحِبِكُمْ، وَلَكِنَّ اللهَ أَرَادَ أَنْ يَعِظَكُمْ مِنْ حُرْمَتِكُمْ.

Baca Juga: Perawat Dicap Sombong pada Peserta BPJS, Ratu Entok: Tragedi Kemaren Pukulan Agar Tak Sepelekan Pasien

Artinya, “Sungguh bumi menerima orang yang lebih buruk dari teman kalian itu, namun Allah berkehendak menasehati kalian atas kemuliaan kalian.” (Ismail bin Katsîr Ad-Dimasyqi, Tafsîr Al-Qur’âil Karîm, [Giza, Muassasah Qurthubah: 1421 H/2000 M], cetakan pertama, ed: Musthafa As-Sayyid Muhammad, dkk., juz IV, halaman216-218).

Dari cerita ini dapat diambil pelajaran dalam kondisi konflik pun serampangan mengafirkan orang sangat disesalkan oleh Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam karena merupakan perbuatan dosa, sangat berbahaya dan dapat menelan korban orang tidak berdosa. Apalagi dalam kondisi aman sebagaimana sekarang.

Karenanya, para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah sangat berhati-hati dalam menilai kekufuran seseorang, sebisa mungkin dihindari meskipun sekilas tampak tanda kekufuran padanya. Bahkan kesalahan tidak memvonis kafir 1000 orang lebih ringan daripada kesalahan memvonis kafir kepada satu orang. Wallahu A’lam. (Abû Hâmid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazâli, Al-Iqtishâd fil I’tiqâd, [Damaskus, Al-Hikmah: 1415 H/1994 M], halaman 210-211).***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah