Artinya: Malam itu berada pada Bulan Ramadhan, maka carilah pada sepuluh malam terakhir. Sesungguhnya lailatul qadar berada pada malam ganjil: malam ke-21, malam ke-23, malam ke-25, malam ke-27, malam ke-29, atau malam terakhir Ramadhan.
Barang siapa menghidupkannya karena ikhlas mengharap ridha Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu (Musnad Ahmad, juz 37 hal. 423).
Hadirin rahimakumullah, Lailatul qadar memiliki tanda-tanda yang tampak di langit maupun di permukaan bumi sebagaimana yang telah masyhur di masyarakat.
Bahkan juga terdapat tanda batin yang dapat dirasakan oleh sebagian kaum muslimin yaitu kenikmatan beribadah pada malam tersebut.
Namun para ulama saling silang pendapat apakah harus mengetahui secara pasti keberadaan malam tersebut untuk meraih fadilahnya atau tidak.
Pendapat yang paling unggul menurut fuqaha’ mazhab adalah bahwa tidak disyaratkan mengetahui lailatul qadar secara pasti.
Tetapi jika kita mengetahui malam tersebut sekaligus menghidupkannya, maka fadilah yang kita raih akan lebih sempurna (Mughni-l Muhtaj, juz 1 hal. 450).
Baca Juga: Bukan Oma Hetty, Sosok Ini Mengaku Oma Asli Nathalie Holscher dan Minta Maaf pada Keluarga Sule
Artikel Rekomendasi