Perbanyak Takbir hingga Pergi ke Tempat Salat Jalan Kaki, Ini 9 Sunnah Hari Raya Idul Fitri

PR PANGANDARAN - Hari Raya Idul Fitri merupakan waktu untuk bersuka cita dan menyambut hari kemenangan.

 

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran ini ditunggu setelah satu bulan penuh berpuasa dan melakukan amalan lain, baik yang bersikap wajib maupun amalan sunnah.

 

Meskipun di Hari Raya Idul Fitri diharamkan puasa, masih banyak amalan sunnah yang bisa dilakukan sambil merayakan Lebaran kali ini.

 

 

Terdapat 9 amalan sunnah yang menjadi saran untuk dilakukan di Hari Raya Idul Fitri, mulai dari salat Idul Fitri hingga bersilaturahmi memberi selamat.

 

Meskipun sebagian sudah umym dilakukan, tetapi 9 amalan sunnah ini sudah disunnahkan oleh Rasulullah, dan memiliki dasar hukum dari Quran dan Hadist.

 

Sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari laman NU Online, berikut 9 amalan sunnah yang bisa dilakukan di hari raya Idul Fitri.

 

 

1. Shalat Idul Fitri

 

Shalat Idul Fitri dilakukan pada pagi hari. Hukum shalat ini adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dikukuhkan.

 

Selain sunnah muakkadah, adapila yang berpendapay shalat Idul Fitri bersifat fardu kifauah atau kewajiban yang ditangguh oleh masyarakat kolektif.

 

Shalat Idul Fitri disunnahkan bagi laki-laki maupun perempuan, diutamakan dilaksanakan di masjid jika memadai, dan dilakukan secara berjamaah.

 

 

2. Mandi

 

Mandi di hari Idul Firi berhukum sunnah, baik bagi laki-laki maupun perempuan (termasuk bagi yang haid atau nifas).

 

Mandi ini pun disunnahkan bagi orang yang sakit dan tak bisa menghadiri shalat Idul Fitri. 

 

Waktu mandi ini utama dilakukan setelah terbitnya fajar, tetapi bisa dimulai sejak tengah malam Idul Fitri sampai tenggelamnya matahari di hari esoknya.

 

3. Menghidupkan Malam Idul Fitri dengan Ibadah

 

Saat malam Idul Fitri, dianjurakn untkm melakukan shalat, shalawat, membaca Al Quran, membaca kitam dan melakukan ibadah lainnya.

 

Di malam Idul Fitri ini dianjurkan pula memanjatkan doa karena termasuk waktu yang paling mustajab atau dikabulkan.

 

 

4. Memperbanyak Takbir

 

Takbir Idul Fitri terbagi dalam dua jenia, yaitu muwasyad (dibatasi) dan mursal (dibebaskan).

 

Takbir muqayyad dilakukan setelah salat fardhu atau sunnah, sedangkan takbir mursal tidak terbatas dan bisa dilakukan di setiap di mana pun, di setiap kondisi.

 

Takbir ini sunnah dilakjkan sejak tenggelamnya matahari di malam 1 Syawal hingga takbiratul ihramnya imam atau mushalli saat shalat Idul Fitri.

 

5. Makan Sebelum Shalat Idul Fitri

 

Berkebalikan dengan Idul Adha yang menganjurkan makan setelah shalat, saat Idul Fitri makan sebaiknya dilaksanakan sebelum berangkat shalat.

 

 

6. Pergi ke Tempat Shalat dengan Berjalan Kaki

 

Berdasarkan hadist riwayat Al-Tirmidzi, keljar menjuju tempat shalat Id dengab berjalan kaki merupakan termasuk sunnah nabi.

 

Bagi orang yang tak mampu, diperbolehkan menggunakan kendaraan. Menaiki kendaraan ini berlaku  kepulangan shalat Id.

 

7. Mengambil Jalan Berbeda saat Pergi dan Pulang Shalat Idul Fitri

 

Berdasarkan hadist riwayat al-Bukhari, rute perjalanan pergi dan pulang shalat Id sebaiknya dibedakan.

 

Anjuran ini berlaku saat melakukan perjalanan haji, membesuk orang sakit, dan ibadah lainnya.

 

 

8. Berpenampilan Terbaik

 

Berpenampilan terbaik merupakan salah satu sunnah dan wujud kebagagiaan di hari raya Idul Fitri.

 

Berhias ini disunnahkan bagi siapapun, dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian, dan memakai baju terbaik.

 

9. Mengucapkan Selamat (Tahniah)

 

Meskipun sanadnya tergolong lemah, hukum tahniah disebut berkaitan dengan wujud dari kegembiraan hari raya Idul Fitri. 

 

Pendapat lainnya mengenai tahniah inj adalah dalil umun mengenai anjuran bersyukur saat mendapat nukamat dan dijauhkan dari mara bahaya.***