Studi Baru Buktikan Risiko Bunuh Diri Turun dari Pria yang Lebih Banyak Mengurus Keluarga

- 19 Juni 2021, 15:00 WIB
Sebuah studi baru membuktikan risiko bunuh diri turun pada pria yang lebih banyak mengurus keluarga, begini penjelasannya.
Sebuah studi baru membuktikan risiko bunuh diri turun pada pria yang lebih banyak mengurus keluarga, begini penjelasannya. /Unsplash/Èva Blue

PR PANGANDARAN – Seorang Profesor Psikologi dari Universitas Negeri Colorado Silvia Sara Canetto melakukan studi baru pada pola dan makna bunuh diri.

Tingkat bunuh diri umumnya lebih tinggi kepada pria daripada wanita, Canetto dan beserta tim telah menyelesaikan studi baru yang memberikan wawasan tentang kerentanan bunuh diri pada pria.

Seperti yang dikutip dari Eurek Alert oleh PikiranRakyat.Pangandaran.com, pada studi baru ini menguji teori Canetto bahwa kematian akibat bunuh diri pada pria terkait dengan perilaku kehidupan pribadi si pria.

Baca Juga: Atta Halilintar Ditagih Utang Rp400 Juta oleh Pria yang Mengaku Suruhan Ummi Afif

Khususnya untuk pria yang kurang melibatan diri dalam mengurus keluarga, bukan kepada mereka yang mengalami kesulitan hidup maupun tekanan pekerjaan.

“Sebagian besar penelitian selalu menghubungkan bunuh diri laki-laki berdasarkan tekanan dan tuntutan pekerjaan mereka dan peran rendahnya ekonomi mereka,” kata Profesor Canetto.

Teori-teori ini biasanya memprediksi bahwa tingkat bunuh diri laki-laki akan lebih tinggi ketika pekerjaan dan ekonomi mereka terancam.

Baca Juga: Jadwal, Cara Daftar, dan Materi Ujian Seleksi Masuk Universitas Indonesia atau SIMAK UI 2021

Dalam penelitan tersebut menunjukkan, bahwa kesulitan ekonomi, termasuk pengangguran pada laki-laki, tidak sepenuhnya menjelaskan kerentanan bunuh diri pada laki-laki.

Penelitian multinasional dan multidisiplin, yang dilakukan dan diterbitkan dalam Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology oleh Canetto, Ying-Yeh Chen, ZiYi Cai, Qingsong Chang, dan Paul Yip.

Dalam studi baru mereka, pengasuhan keluarga didefinisikan sebagai, mengurus keluarga semisal anak, fokus pada pendidikannya atau memberikan perawatan untuk orang tua yang menjadi tanggungan.

Baca Juga: Gagal Operasi Filler, Wanita ini Hampir Kehilangan Hidung dan Mulut

Para peneliti menemukan pada 20 negara, termasuk Amerika Serikat, Austria, Belgia, Kanada, dan Jepang.

Tingkat bunuh diri di negara tersebut ditemukan lebih rendah, di negara-negara di mana seorang pria yang lebih banyak merawatan keluarganya.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: EurekaAlert


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x