Pandemi Covid-19 Sudah 'Diprediksi' sejak 1992, Buku ini Ungkap Semuanya

- 7 Agustus 2021, 20:40 WIB
Ada sebuah buku di tahun 1992 yang diklaim sudah 'memprediksi' pandemi Covid-19, begini penjelasannya.
Ada sebuah buku di tahun 1992 yang diklaim sudah 'memprediksi' pandemi Covid-19, begini penjelasannya. /World of Buzz

PR PANGANDARAN – Pandemi Covid-19 sudah melanda dunia selama hampir 2 tahun sejak awal 2020 lalu.

Covid-19 diketahui pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019 lalu.

Berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19 ini, berbagai teori dan pemikiran mulai bermunculan untuk menelusuri asal mulanya.

Baca Juga: Eks Trainee JYP sekaligus Kontestan Girls Planet 999 Sakamoto Mashiro Akui Iri pada ITZY, Kenapa?

Namun, siapa sangka prediksi mengenai pandemi Covid-19 pernah 'diungkap' oleh sebuah buku yang terbit pada tahun 1992?

Baru-baru ini, sebuah unggahan lama di Facebook ramai menjadi pembicaraan banyak orang.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, diketahui postingan tersebut membagikan 'prediksi' tentang pandemi Covid-19 yang ditemukan dalam sebuah buklet Buddha.

Baca Juga: Daniel Mananta Hilangkan Cincin Nikah hingga Takut Pulang, Reaksi Istrinya Justru Buat Terkejut

Lebih lanjut buklet Buddha itu diterbitkan pada tahun 1992 lalu.

Meski buku tersebut tidak secara spesifik menyebut virus Covid-19, istilah “The New Pneumonia” secara gamblang menangkap semua tanda dan gejala yang sepertinya mirip virus Covid-19 hari ini.

Virus ini juga digambarkan lebih ganas dari AIDS dalam buku tersebut.

Baca Juga: Polusi Udara Beri Pengaruh pada Risiko Demensia, Ini Penjelasan Studi Baru di AS

Salah satu halaman buku itu pun bahkan dengan jelas menggambarkan bagaimana virus itu dengan mudah menyebar melalui kebiasaan sehari-hari seperti berjabat tangan dan percakapan jarak dekat.

Sebagaimana kita tahu, ketika pandemi Covid-19 melanda, kita diminta untuk memperhatikan jarak fisik dan interaksi dengan orang lain termasuk berjabat tangan.

Menurut sebuah sumber, buklet ini awalnya merupakan ceramah yang tersedia di laman Gold Wheel Sagely Monastery pada awal 2000-an, tetapi kemudian dihapus karena alasan yang tidak diketahui.

Baca Juga: Lirik Lagu Take My Breath – The Weeknd Beserta Terjemahan Indonesia

Bertahun-tahun kemudian, ceramah yang sama diterbitkan dalam buku-buku kecil Buddha yang terlihat disebarluaskan di Singapura.

Lebih lanjut, dalam beberapa halaman buklet itu secara gamblang 'digambarkan' tanda dan gejala Covid-19 yang kita alami saat ini.

“Penyakit ini lebih buruk dari bom atom, ini adalah pandemi. Pandemi datang, baik pria maupun wanita akan terkena penyakit ini. Tidak hanya itu, bayi yang baru lahir juga akan terinfeksi. Dan AIDS juga! Kau lihat, betapa menakutkannya ini!” kata kutipan dalam buku tersebut.

Baca Juga: Sebut Shandy Aulia Sebagai Artis Menyebalkan, Boy William Beberkan: Dia Manggil Asisten Teriak-teriak!

Buku itu menyebut lebih dari setengah populasi dunia saat ini terjangkit virus itu, menyebarnya virus itu diibaratkan dengan aliran sungai yang tidak bisa dihentikan.

“Jumlah AIDS dan pneumonia di dunia sekarang tidak kurang, bahkan bayi yang belum lahir memilikinya dan begitulah virus menyebar di dalam janin. Dengan demikian, kiamat akan datang. Dan dari hari kiamat, itu berarti semua orang mati dan menghilang bersama-sama,” tulisnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: World of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah