6 Jenis Hubungan Ayah-Anak yang Tak Sehat, Salah Satunya Terlalu Memanjakan

- 7 September 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi ayah dan anak. Berikut informasi 6 jenis hubungan ayah dan anak tak sehat yang wajib kamu ketahui, simak selengkapnya.
Ilustrasi ayah dan anak. Berikut informasi 6 jenis hubungan ayah dan anak tak sehat yang wajib kamu ketahui, simak selengkapnya. /Pixabay/faithfinder06

PR PANGANDARAN - Peran seorang ayah sangat penting bagi perkembangan seorang anak. Pasalnya seorang ayah harus dapat memberi perlindungan dan cinta. Hal tersebut diungkap Dr. Pia Britto berdasarkan UNICEF terkait pengembangan anak di usia dini.

Dr. Pia Britto menjelaskan, selain cinta dan perlindungan untuk anak, seorang ayah juga harus bisa menjadi temen main sang anak. Tak hanya itu, ayah harus memperhatikan asupan gizi untuk si buah hati agar mereka lebih pintar dan mampu menjadi orang yang lebih sehat dan lebih bahagia.

Selama 1000 hari awal kehidupan seorang anak, ini adalah waktu kritis untuk perkembangan otak dan semakin banyak bukti bahwa ayah memiliki kontribusi besar dalam proses ini.

Baca Juga: Arya Saloka Cuek Saat Digoda Fara Shakila di Sela Syuting Ikatan Cinta, Pemeran Reyna Cemberut

Berikut jenis-jenis hubungan ayah dan anak yang tidak sehat sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman psych2go.net:

1.  Tidak Hadirnya Sosok Ayah

"Luka ayah adalah disfungsi psikologis, relasional, dan fisik yang terjadi pada orang yang tumbuh dengan ayah yang tidak hadir secara emosional atau fisik," ujar Terapis Keluarga dan Pernikahan, Jed Diamond.

Ellis dan rekannya (2003) berpendapat, hubungan tidak adanya ayah dan perilaku seksual anak perempuan dalam sampelnya adalah beragam secara demografis selama rentang 13 tahun.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini 7 September 2021: Angga Bahagia, Rendy Berikan Cincin untuk Catherine dan Makin Mesra

Hal ini menunjukkan bahwa remaja putri yang mengalami ketidakhadiran sosok ayah di masa perkembangannya memungkinkan dua kali lebih besar untuk melakukan hubungan seksual dan tujuh kali lebih mungkin untuk hamil pada usia 17 tahun dibandingkan dengan remaja putri yang ayahnya hadir dalam keluarga mereka.

2. Memiliki Ayah yang Kejam

Dalam laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat perbandingan yang dilakukan oleh The International Society for the Prevention of Child Abuse and Neglect terhadap definisi pelecehan dari 58 negara.

Konsultasi WHO tentang Pencegahan Pelecehan Anak (1999) menguraikan definisi berikut:

Pelecehan atau penganiayaan anak merupakan segala bentuk perlakuan sewenang-wenang secara fisik dan/atau emosional, pelecehan seksual, penelantaran atau perlakuan lalai atau eksploitasi komersial atau lainnya, yang mengakibatkan kerugian aktual atau potensial terhadap kesehatan, kelangsungan hidup, perkembangan atau martabat anak dalam konteks hubungan tanggung jawab, kepercayaan, atau kekuasaan.

Baca Juga: Seo Ye Ji dan Park Byung Eun dalam Pembicaraan untuk Jadi Lead Drama tvN Baru Eve's Scandal

Ketika seorang wanita telah dilecehkan secara seksual, verbal, atau fisik oleh ayahnya ketika dia masih muda, dia mungkin menghadapi masalah dalam memilih orang penting yang penuh kasih sayang, dia memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku berisiko tinggi yang dapat mempengaruhi keterampilan dalam mengambil keputusan.

Selain itu, wanita juga dapat mengalami konsekuensi emosional seperti harga diri rendah, kepercayaan diri yang buruk, dan rasa tidak berharga yang dapat menyebabkan depresi klinis.

Anak-anak yang dilecehkan ini, ketika mereka tumbuh menjadi dewasa, dapat memiliki gejala kecemasan, depresi, konsentrasi dan memori yang buruk, mimpi buruk, dan kilas balik (Campbell, n.d.).

Baca Juga: Angelina Jolie Suarakan Keprihatinan Terkait Perempuan di Afghanistan

3. Ayah yang Terlalu Memanjakan

Memang, menunjukkan kasih sayang dan keterlibatan seorang ayah dalam mengasuh anak perempuan sangat penting, namun ada batasan yang harus dipatuhi.

Menurut Adlerian Psychological Theory yang dikembangkan oleh seorang psikiater sosial, Alfred Adler, memanjakan dikategorikan menjadi 5 jenis:

- Memiliki secara berlebihan
- Terlalu permisif
- Terlalu mendominasi
- Mengasuh secara berlebihan
- Melindungi secara berlebihan

Baca Juga: Sumin STAYC Akui Pernah Muncul dalam Iklan Bersama BTS: Aku Tak Tahu Syuting Apa Itu

Memanjakan melibatkan ruang lingkup tempat seorang anak membutuhkan perhatian dan perawatan seperti fisik, emosional, perkembangan, dan/atau psikologis.

Ketika seorang anak sering dimanja, anak akan segera mengadopsi “gaya hidup yang dimanjakan” tempat seseorang akan memiliki sikap berhak dan mengharapkan perlakuan khusus.

Anak-anak ini akan mengembangkan sikap superioritas dan percaya bahwa kebutuhan orang lain kurang penting daripada kebutuhan mereka sendiri (Mueller, 2011).

Baca Juga: Gantikan Kevin Sanjaya, Intip Partner Marcus Gideon di Simulasi Sudirman Cup dan Thomas Cup 2021

4. Ayah yang Terlalu Mengatur (Egois)

Menurut Sharon Martin, LCSW, ketika Anda memiliki ayah yang terlalu banyak mengatur sesuai keinginannya, Anda akan mengembangkan hubungan kodependen dengan dia, saati tu  Anda akan merasa sulit untuk membuat pilihan Anda sendiri, memiliki tujuan Anda sendiri, dan memiliki kehidupan yang memuaskan.

Ketika Anda mengatakan "tidak" pada apa yang ayah Anda ingin lakukan, dia akan membuat Anda merasa bersalah, hal itu menyebabkan Anda tidak pernah merasa cukup baik.

5. Kebiasaan Buruk Sang Ayah

Apakah Anda tinggal dengan ayah alkoholik? Atau apakah ayah Anda memiliki kecanduan berat lainnya (narkoba, pornografi, merokok)? Atau mungkin ayah Anda didiagnosis depresi?

Halaman:

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: psych2go.net


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x