Untuk penelitian yang diterbitkan pada hari Rabu di Journal of Alzheimer's Disease, tim merekrut sekitar 15.000 sukarelawan antara usia 20 dan 89 tahun.
Para peserta dibagi menjadi tiga tahap kehidupan; dewasa muda (usia 20-49), paruh baya (usia 50-69) dan lebih tua (usia 70-89).
Baca Juga: Nikahi Nagita Slavina, Raffi Ahmad Diminta Mama Rieta Punya 2 Cewek, Ayah Rafathar: Hah?
Selanjutnya, peneliti mengembangkan model statistik untuk memprediksi lintasan rata-rata gejala depresi.
Lintasan ini membantu tim membuat perkiraan keadaan kesehatan mental orang dewasa yang lebih tua dengan demensia ketika mereka masih muda.
Model itu kemudian diterapkan pada 6.000 peserta yang lebih tua dalam penelitian dengan riwayat penurunan kognitif.
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 30 September 2021: Andin Sedih Aldebaran Lupa Ulang Tahunnya
Terakhir, para peneliti mengontrol faktor-faktor lain yang dapat berperan termasuk jenis kelamin, ras, dan riwayat merokok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa muda dengan depresi 73 persen lebih mungkin mengalami penurunan kognitif di kemudian hari.
Selain itu, depresi pada awal masa dewasa ini dikaitkan dengan kognisi yang lebih rendah 10 tahun setelah gejala dimulai.
Artikel Rekomendasi