Peneliti Ini Ungkap 5 Bahaya Obesitas, Salah Satunya terkait Jantung

- 7 Oktober 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi obesitas. Berikut 5 alasan mengapa obesitas berbahaya bagi kesehatan termasuk jantung, simak penjelasan peneliti berikut ini.
Ilustrasi obesitas. Berikut 5 alasan mengapa obesitas berbahaya bagi kesehatan termasuk jantung, simak penjelasan peneliti berikut ini. /Pixabay/mohamed Hassan.

PR PANGANDARAN – Istilah obesitas adalah kondisi saat menumpuknya lemak pada tubuh dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus.

Diketahui saat ini kumlah kasus obesitas terus meningkat, setiap satu dari empat orang di Inggris tercatat masuk dalam kategori obesitas yang buruk bagi kesehatan.

Berikut beberapa alasan mengapa obesitas berbahaya bagi kesehatan menurut dr. Deborah Lee dari Fox Online Pharmacy.

Baca Juga: Studi WHO: Obesitas Dan Kemiskinan Faktor Pendorong Hipertensi

1. Sistem saraf simpatik

Orang yang menderita obesitas dan terkena darah tinggi ditemukan memiliki aktivitas berlebihan pada sistem saraf simpatik (SNS) mereka.

"Salah satu alasannya adalah obesitas memberikan tekanan kronis pada ginjal  “asupan kalori tinggi merangsang reseptor,” ujar Lee.

Aktivitas reseptor ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan meningkatkan kontraktilitas, hal ini juga menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah perifer dan meningkatkan tekanan darah.

Baca Juga: WHO: Hampir 1,3 Miliar Orang Seluruh Dunia Menderita Hipertensi karena Obesitas

2. Resisten insulin

Obesitas juga dikaitkan dengan kadar insulin yang tinggi (hormon yang mengatur kadar glukosa darah).

Pada penderita obesitas, sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin yang berarti sel-sel mengalami kesulitan mengenali insulin.

“Tingkat insulin yang tinggi telah terbukti meningkatkan tekanan darah,” ujar Lee.

Baca Juga: Sebut Obesitas Punya Risiko 7 Kali Lipat Terpapar Covid-19, Deddy Corbuzier Peringatkan Hal Ini

3. Leptin

Leptin adalah sitokin (pembawa pesan kimia) yang diproduksi di jaringan adiposa yang membantu mengatur nafsu makan dan membantu Anda merasa kenyang.

Paradoksnya pada penderita obesitas adalah banyak orang yang menjadi resisten terhadap leptin tersebut.

4. Diet tinggi lemak dan aterosklerosis

Orang yang mengidap obesitas mengonsumsi makanan yang tinggi akan lemak jenuh dan berefek pada meningkatnya kadar kolesterol.

Baca Juga: Obesitas Sejak Kecil, Pria Asal Thailand Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 81 Kg dengan Diet Sehat

Kolesterol yang tinggi di dalam darah membuat lemak disimpan pada dinding arteri sebagai plak lemak, proses ini dikenal dengan aterosklerosis.

Plak lemak ini mempersulit darah untuk melewati jaringan distal dan membuat dinding arteri menjadi kaku sehingga membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah.

“Plak dapat pecah, atau seluruh dinding pembuluh darah dapat pecah atau tersumbat, inilah yang terjadi ketika anda mengalami stroke atau serangan jantung,” kata Lee.

Baca Juga: Debat Soal Orang Obesitas, Deddy Corbuzier ke Chef Renatta: Gua Terganggu, Judgemental Gitu Ya?

5. Jantung memompa lebih keras

Menjadi gemuk menyebabkan peningkatan volume darah sehingga jantung memiliki lebih banyak cairan untuk dipompa ke seluruh tubuh.

Saat mencoba untuk berlari Anda akan merasa sangat mudah kehabisan nafas dan juga pergelangan kaki mulai membengkak.

Lemak yang disimpan di dalam dan di sekitar jantung sangat merusak sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.Pangandaran.com dari laman PMJ News.

“Lemak yang disimpan sering mengalami peningkatan kadar troponin, enzim yang mengindikasikan kerusakan jantung bahkan ketika mereka tidak memiliki gejala,” tutur Lee.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x