Perokok Ganja Lebih Rentan Terpapar Covid-19 Meski Sudah Divaksin 2 Kali: Risiko Lebih Tinggi

- 11 Oktober 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi ganja.
Ilustrasi ganja. /Pixabay/GAD-BM/

PR PANGANDARAN - Banyak hal yang menyebabkan seseorang bisa terpapar Covid-19.

Salah satu risiko tinggi seseorang terkena Covid-19 yakni mereka yang merokok ganja.

Hal ini disebutkan dalam studi baru, mereka menemukan bahwa perokok ganja akan lebih rentan terkena Covid-19.

Baca Juga: Temani Paula Verhoeven Melahirkan, Baim Wong Kena Omel Dokter Gegara Langgar Aturan Ini

Selain itu, perokok ganja berat juga lebih rentan terkena Covid-19 meski mereka telah mendapat vaksinasi dosis kedua.

Studi yang diterbitkan Selasa, 5 Oktober lalu lalu di World Psychology, menemukan bahwa mereka yang memiliki gangguan penggunaan zat (SUD)- ketergantungan pada ganja, alkohol, kokain, opioid, dan tembakau, lebih mungkin tertular virus corona setelah menerima kedua suntikan vaksinasi.

Orang yang tidak memiliki penggunaan zat (SUD) mengalami tingkat infeksi Covid-19 3,6 persen, dibandingkan dengan tingkat 7 persen pada mereka yang memiliki SUD.

Baca Juga: Terasi Indonesia Ternyata Punya ‘Saingan’ di Malaysia, Korea, hingga China, Apa Namanya?

Studi itu menemukan orang yang memakai ganja paling berisiko terkena Covid-19 di kisaran angka 7-8 persen.

“Pasien dengan gangguan penggunaan kanabis, yang lebih muda dan memiliki komorbiditas lebih sedikit daripada subtipe SUD lainnya, memiliki risiko lebih tinggi untuk infeksi terobosan bahkan setelah mereka dicocokkan dengan determinan sosial ekonomi yang merugikan kesehatan dan kondisi medis komorbiditas dengan pasien non-SUD,” kata para peneliti dalam studinya, dikutip dari New York Post, Senin, 11 Oktober 2021.

"Variabel tambahan, seperti faktor perilaku atau efek buruk ganja pada fungsi paru dan kekebalan, dapat berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi untuk infeksi terobosan dalam kelompok ini," kata mereka.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul 'Studi: Merokok Ganja Lebih Rentan Terkena Covid-19 Meski Sudah Divaksin 2 Kali'.

Namun, pendukung ganja mengatakan studi tersebut tidak menunjukkan bahwa ganja dapat menjadi penyebab dalam kasus Covid-19 terobosan, juga mencatat bahwa sebagian besar pengguna ganja tidak tergantung pada obat tersebut.

Studi ini terbatas pada orang dengan 'gangguan penggunaan zat' yang merupakan bagian kecil dari konsumen ganja," kata Morgan Fox, direktur hubungan media untuk National Cannabis Industry Associatio kepada Newsweek.

Ia menyebutkan studi itu hanya korelasi dan tidak menunjukkan sebab akibat.

"Jelas lebih banyak penelitian diterima dan diperlukan, tetapi penting untuk tidak melebih-lebihkan atau salah menggambarkan hasil yang sangat tidak meyakinkan yang disajikan dalam penelitian khusus ini dan memastikan bahwa konsumen ganja mendapat informasi secara akurat tentang apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh penelitian terbaru,” ujar Morgan Fox.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat).

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x