Corona Dikabarkan Berasal dari Bakteri dan Mudah Sembuh Hanya dengan Antibiotik, Ini Faktanya

- 2 Juni 2020, 16:46 WIB
Ilustrasi Corona Virus
Ilustrasi Corona Virus /Shutterstock

PR PANGANDARAN - Tersiar kabar melalui laman media sosial Facebook menyebut bahwa corona bukan penyakit yang ditimbulkan oleh virus, melainkan dari bakteri.

Selain itu, klaim terkait corona dapat sembuh hanya dengan antibiotik juga muncul menyusul kabar corona adalah penyakit karena bakteri.

Seolah pernyatan itu adalah sebuah kebenaran, dalam postingan ini juga disebut para dokter di Italia melakukan autopsi pada korban, melawan larangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Terlibat Anarkisme dan Kerusuhan di AS, Pria Bertato Peta Kepulauan Indonesia Minta Maaf

Berikut contoh kutipan pesan yang beradar di Facebook:

"Dokter Italia, tidak mematuhi hukum kesehatan dunia WHO, untuk tidak melakukan otopsi pada kematian Coronavirus dan mereka menemukan bahwa BUKANLAH VIRUS, tetapi BAKTERI lah yang menyebabkan kematian. Ini menyebabkan gumpalan darah terbentuk dan menyebabkan kematian pasien.

Italia mengalahkan apa yang disebut Covid-19, yang tidak lain adalah "Koagulasi intravaskular diseminata" (Trombosis)*

Baca Juga: Vaksin Telah Lama Ditemukan, Kenapa Wabah Ebola Muncul Lagi di Kongo?

Dan cara untuk memeranginya, yaitu, penyembuhannya, adalah dengan "antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan..."

HOAKS CORONA dari Bakteri
HOAKS CORONA dari Bakteri /*Tangkapan Layar Facebook

Faktanya, Italia hingga kini belum menyebut virus corona disebabkan oleh bakteri.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs AFP, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Italia dengan tegas menjelaskan Covid-19 disebabkan oleh virus bernama SARS-CoV-2.

Baca Juga: Peneliti Terkejut Temukan Gunung Api Terbesar di Dunia Sembunyi di Bawah Laut Samudra Pasifik

"Virus Corona baru ini datang dari keluarga virus severe acute respiratory syndrome (SARS), namun bukan virus yang sama," kata Kemenkes Italia di situs resminya.

Lebih lanjut, WHO juga tidak pernah mengeluarkan larangan autopsi jenazah pasien Covid-19. WHO pada 24 Maret 2020 bahkan telah mengeluarkan pedoman mengelola jenazah.

"Bila ada jenazah yang diduga atau dikonfirmasi meninggal karena COVID-19 harus diautopsi, fasilitas kesehatan wajib memastikan sudah ada upaya keamanan untuk menjaga personil yang melakukan autopsi," tulis WHO.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk, Surabaya Kini Berganti Status dari Zona Merah Menjadi Zona Hitam

Terkiat klaim antibiotik yang dapat dipakai untuk menyembuhkan Covid-19, dikategorikan WHO sebagai infromasi palsu.

Beberapa pasien mungkin memang ada yang diberikan antibiotik untuk mengobati ancaman infeksi dari penyebab lain.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AFP WHO


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x