PR PANGANDARAN – Setiap 2 Oktober, masyarakat Indonesia selalu merayakan Hari Batik Nasional.
Kain khas Nusantara itu layak untuk dipertahankan, bahkan terus dikembangkan.
Salah satu pengembangan yang banyak dilakukan di era teknologi seperti saat ini adalah inovasi pembuatan batik dengan cara cetak atau printing.
Baca Juga: Rizky DA Ragukan Kehamilan Nadya hingga Niat Tes DNA, Netizen: Status Rohani, Kelakuan Roh Halus
Fenomena inovasi dengan teknologi semacam itu kemudian menghasilkan dua jenis kain batik, yakni batik tulis dan batik cetak.
Proses cetak membuat kain batik jenis itu harganya lebih murah di pasaran dibandingkan dengan harga batik asli yang dibuat langsung secara tulis, cap ataupun kombinasi keduanya.
Terkait hal itu, ketua Galeri Batik Yayasan Batik Indonesia (YBI) periode 2010-2019 dan aktivis YBI, Dr. Tumbu Ramelan membagikan tips untuk bedakan kain batik asli dengan yang kain cetak motif batik.
Baca Juga: Terciduk Hina NCT, EXO hingga BTS, Trainee SM Entertainment Dikecam Netizen Korea Selatan
“Cara termudahnya adalah harus diingat bahwa batik tulis selamanya tidak ada (model) yang sama. Kalau cap, ada yang sama dan berulang dan biasanya tembus ke belakang," tutur Tumbu melalui diskusi virtual, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari ANTARA News Jawa Barat pada Kamis, 1 Oktober 2020.
Artikel Rekomendasi