Berusia Lebih dari 300 Tahun, Al-Qur'an di Majalengka Masih Tersimpan Utuh Meski Hanya Dibungkus Kain

14 April 2021, 11:25 WIB
Berusia Lebih dari 300 Tahun, Al-Qur'an di Majalengka Tersimpan Utuh Meski Mulai Robek /Pikiran Rakyat/Tati/

PR PANGANDARAN - Di Majalengka, Jawa Barat, sebuah Al-Qur'an yang mulai usang dengan usia lebih dari 300 tahun atau tepatnya 363 tahun masih tersimpan utuh di salah satu rumah  Ridwanuddin di Blok Pasantren, Desa Pageraji, Kecamatan Maja.

Ditulis tangan di kulit kayu, Al-Qur'an berusia 363 tahun itu hanya disimpan menggunakan kain di atas lemari, serta hanya dibuka setahun sekali saat haul di makam Pageraji, Majalengka.

Dikatakan berusia 363 tahun karena pada halaman pertama Al-Qur'an tertulis nama penulis, yaitu KH TB Lathifoedin lengkap dengan tahun 1658, Desa Pageraji, Maja, Madjalengka (Majalengka).

Baca Juga: Wanita yang Berpacaran dengan Billy Kariernya akan Melesat, Denny Darko Prediksi Memes Selanjutnya

Diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel 'Dibuka Setahun Sekali, Al-Qur'an Berusia 363 Tahun di Majalengka Jawa Barat Masih Utuh', Al Qur’an yang ditulis oleh KH TB Lathifoedin tersebut jilidnya terbuat dari kulit hewan berwarna cokelat.

Sementara itu, Al-Qur'an tersebut memiliki ukurang panjang 35,5 cm dan lebar 24 cm. Sementara bagian isi 6 cm jika ditambah jilid 7 cm.

Namun, tidak jelas ada berapa lembar isi Al-Qur'an itu karena sang pemilik, Ridwanuddin belum pernah menghitungnya secara pasti.

Baca Juga: Iran Gunakan Foto Wanita Cantik dan Seksi untuk Menjebak Warga Israel Agar Terpikat

 

Meski tersimpan utuh selama ratusan tahun, beberapa lembar Al-Qur'an itu sudah mulai rusak seperti robek. Namun, saat dipegang seratnya nampak masih kuat.

Bahkan sebagian besar halamannya masih utuh demikian juga dengan tulisan arabnya yang dilengkapi dengan terjemahan huruf arab dan kejawen.

Namun, terjemahan saat ini sulit untuk dibaca karena tulisan mulai kusam dan sebagian kusut akibat terlipat.

Baca Juga: Ada Makna Rahasia di Balik Nama Putra Pertamanya, Rizki DA dan Nadya Mustika Beberkan Artinya

Sementara itu, tulisan Al-Qur'an itu ada yang berwarna hitam juga merah yang terbuat dari alam.

Beberapa halaman ada yang sudah diganti dengan kanvas dan kertas daluang, yang ternyata penggantian dilakukan di Cirebon. Namun, tak diketahui pasti tahun berapa penggantian dilakukan.

Tak hanya itu, jilid Al-Qur'an yang terbuat dari kulit pun kini sudah berganti.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 14 April 2021: Misi Rahasia Rendy Kini Dibantu Mama Mayang?

 

Tampak utuh mulai ayat 122. Tidak disebut halaman berapa, karena Qur’an tersebut penulisnya tidak mencantumkan angka di di setiap lembar atau daftar halamannya.

Menurut Ridwanuddin, Al Qur’an tersebut dipegang secara turun temurun dan ia merupakan turunan ke 7 dari pembuat Al-Qur’an TB Lathifoedin.

“Saya inget Al Qur’an ini sebelum dipegang saya oleh kekek dulu Aki Manaf, setelah itu sempat dipegang almarhum Ua Muhtak kaka dari orang tua saya, begitu meninggal dipegang ayahnya KH Syarifuddin. Pada Tahun 2013 baru saya pegang,” kata Ridwanuddin.

Baca Juga: Gagal Pertahankan Gelar Liga Champions, Isu Hansi Flick Pergi Tinggalkan Munchen Kian Panas

Al Qur'an tersebut hanya dibaca setahun sekali saat haul di bulan syawal minggu terakhir dan hanya membaca surat Yasin saja.

Pembacanya dilakukan sesuai kesepakatan kiai yang menghadiri haulan, sehingga tidak hanya keturunannya yang membuka dan membaca Al-Qur’an tersebut. Semua menghargai khitah dan kesepakatan yang hadir.

“Hanya terkadang banyak yang hadir ingin ngalap barokah, seperti halnya yang ingin sekolah ataupunya tujuan kebaikan mereka biasa membaca Al Qur’an ini barang sayu ayat. Kami mempersilahkan mereka yang ingin mengambil berkah,” katanya.

Baca Juga: Sentil Sesama DJ Perempuan Sering Perang Dingin, Dinar Candy Bandingkan YouTuber sebagai Contoh Teladan

Tak hanya Al-Qur'an, peninggalan KH TB Lathifoedin juga berupa benda-benda pusaka seperti pedang, keris, tombak, hingga peralatan lain semacam alat perang.

Namun, sebagia benda pusaka itu dikatakan hilang dan yang lainnya tidak kembali dari orang-orang yang meminjamnya.

“Dulu banyak benda pusaka, diikat hingga tidak bisa dipegang dua tangan saking ikatannya besar, sekarang banyak yang hilang, dan dipinjam tidak kembali,” ungkap Ridwanuddin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius Rabu, 14 April 2021: Libra Masih Tak Mau Membuka Hati, Kenapa?

Ia juga mengatakan ada sebuah pedang yang memiliki keajaiban ketika digunakan oleh pemegangnya.

Menurut ceritanya, sang kakek buyut konon pernah menodongkan pedang ke pekarangan rumah saat hujan deras dan angin kencang, lalu dengan ajaibnya reda.

Cerita lain diungkapkan saat menyeberang Sungai Cipada saat banjir terjasi, pedang tersebut digunakan dan air sungai konon katanya bisa diseberangi.

Baca Juga: Bela Hotma Sitompul, Sahabat yang Bayar Jatah Bulanan Desiree Bongkar Rahasia: Tukang Gonta Ganti Mobil

 

“Ada keajaiban lain, katanya dulu ketika pergi ke Madura, perahu yang ditumpangi oleng hingga benda-benda yang ada di perahu termasuk Al Qur’an ini yang dibawa, karam terkena ombak. Tapi ternyata Al Qur’an justru sudah berada di rumah,” kata Ridwanuddin.

Semua benda pusaka berikut Al-Qur’an kini hanya dipelihara dengan cara alakadarnya.

Al-Qur’an hanya dibungkus kain dan disimpan di lemari paling atas guna menghindari serangan rayap dan serangga yang akan merusak. Tidak ada cara pemeliharaan lain selain itu untuk menghindari kerusakan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Rabu, 14 April 2021: Waktunya untuk Rileks, Aquarius!

Hanya katanya suatu saat ingin Pemerintah mengetahui apa yang kini dipegang dan dipeliharanya serta dicatat sebagai benda pusaka yang harus dipelihara dan menjadi kekayaan budaya. Tanpa lepas dari keturunan karena selalu dipakai setiap tahun pada tradisi haulan.***(Tati Purnawati (Kabar Cirebon)/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler