PPKM Level 4 Diperpanjang, Ridwan Kamil Akui Sedih Melihat Rakyat: Mohon Maaf, Semoga Bisa Diakhiri Secepatnya

26 Juli 2021, 11:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /dok. Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

PR PANGANDARAN - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, baru saja mengutarakan perminta maaf terkait PPKM Level 4 yang diperpanjang.

Ridwan Kamil angkat suara terkait peraturan pemerintah yang memperpanjang PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021.

Hal itu sebagaimana yang diungkapkan Ridwan Kamil di akun Instagram milikya, @ridwankamil, pada Minggu, 20 Juli 2021.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Senin 26 Juli 2021: Indosiar, Trans TV, dan Trans7, Cek Jam Tayang Olimpiade Tokyo 2020

"Mohon maaf, semoga dengan kerjasama kita semua, semua ketidaknyamanan ini bisa diakhiri secepatnya," tulis @ridwankamil.

Dalam unggahan yang sama, Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat ini pun memaparkan tentang penjelasan PPKM Level 4.

Secara umum, tidak ada perubahan aturan dari PPKM sebelumnya, Mikro Darurat.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Simak Jadwal Tayang Olimpiade Tokyo 2020 Semua Cabor, Ada Badminton hingga Surfing

Dalam peraturan PPKM Level 4 ini hanya warung makan yang diperbolehkan buka.

Itupun masih dalam regulasi yang ketat, yakni hanya boleh dine-in dengan kapasitas maksimal 3 orang dan maksimal 20 menit.

Di kesempatan yang lain, Kang Emil juga merasa sedih melihat rakyat, khususunya Jawa Barat yang "tersiksa" oleh peraturan PPKM ini.

Baca Juga: Ricco Nangis Sambil Ungkap Perilaku Ibunda Amanda Manopo Sebelum Meninggal: Gua Udah Feeling...

Hal itu terungkap dalam salah satu video yang diunggah di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, pada Jumat, 23 Juli 2021.

Kang Emil dan Hemy Yahya pada kesempatan itu melakukan bincang-bincang, serta salah satu topik yang dibicarakan yakni PPKM.

"Kasian rakyat ya, Kang?" tanya Helmy Yahya terkait kebijakan pemerintah PPKM ini.

Baca Juga: BLT untuk PPKM Level 4 karena Covid-19, Airlangga Hartarto: Jumlah Dananya Sebesar Rp5,54 Triliun

"Duh, sedih," jawab Ridwan Kamil dengan nada empati.

Gubernur yang mengawali profesi sebagai arsitek inipun menuturkan, bahwa PPKM memang satu-satunya obat saat ini untuk membatasi melonjaknya tren kasus Covid-19.

"Semuanya itu pil pahit, Kang. Kalo gak dikasih obat pahit yang namanya merek PPKM Darurat, (ada) leleran-leleran manusia yang sakit di parkiran (atau) di kap mobil terbuka. Tapi kalo PPKM Darurat diberikan, ekonominya kena," ujar Kang Emil.

Lebih lanjut, Kang Emil pun menuturkan jika PPKM ini layaknya dua sisi mata pisau, sangat membuat dilema.

"Jadi, memang dilematis, lah, selalu ada dua sisi. Karena Covid ini 'kan menyerangnya di kerumunan, sementara interaksi ekonomi, harus (melibatkan orang) berkumpul," tambahnya.***

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: YouTube Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler