Nyaris 500 Warga Tasikmalaya Terjangkit DBD, Kepala P2P: Kasusnya Terus Meningkat Drastis

16 Juni 2020, 17:34 WIB
Nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab Demam Berdarah Dengue. /- Foto: Pixabay

PR PANGANDARAN - Belum selesai ancaman pandemi Covid-19 bagi warga Tasikmalaya, kini virus Dengue muncul dan turut menghantui warga Priangan Timur itu.

Bahkan, jumlah kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Sejak Januari hingga Juni 2020, berdasarkan data Dinas Kesehatan Tasikmalaya, jumlahnya sudah mendekati angka 500. Tak hanya itu, 11 diantaranya telah meninggal dunia.

Baca Juga: Bantah Tudingan Melamar Jadi Manajer, Jordi Onsu Ternyata Masih Minta Honor Bulan Agustus

Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih.

“Kasus DBD yang terjadi selama ini menyerang usia balita, dewasa maupun orang tua dengan rata-rata umur 4 tahun sampai 65 tahun,” ujar Suryaninhsih kepada wartawan, Selasa, 16 Juni 2020 pagi.

Satu bulan sebelumnya, atau sejak Januari hingga Bulan Mei 2020, jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya mencapai 412 kasus dengan delapan orang meninggal dunia.

Baca Juga: Tagar 'Ga Sengaja' Trending di Twitter, Novel Baswedan Justru Minta Kedua Pelaku Dibebaskan Saja

"Kini kasusnya terus meningkat cukup drastis,” lanjutnya.

Suryaningsih juga menerangkan, pihaknya melalui puskesmas masih terus berupaya melakukan penyuluhan terutama harus menggerakkan kembali RW Siaga di setiap perkampungan supaya nyamuk Aedes Aegypti tidak tumbuh menjadi dewasa.

Namun menurutnya, selama ini masih ada saja masyarakat menyepelekan untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungannya.

Baca Juga: Tengah Asyik Main TikTok di Balkon Rumah, Seorang Remaja di Bekasi Tewas Tersengat Listrik

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Mendekati Angka 500 Kasus, 11 Diantaranya Meninggal Dunia

“Pemerintah daerah terus menggalakan PSN di setiap wilayah endemis, tetapi masyarakat harus tetap meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar jentik nyamuk tidak tumbuh menjadi dewasa. Tapi kebersihan itu masih belum dilakukan dengan kesadarannya.

“Kebersihkan lingkungan rumah sangat penting bagi kesehatan tapi mereka selama ini masih mengabaikannya seperti menguras bak mandi, menimbun barang bekas dan menutup genangan air,” terangnya.***(Asep M Saefullah)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler