Asal Kata Lebaran Berasal dari Tradisi Hindu? Simak Penjelasannya dalam Artikel Ini

2 Mei 2022, 20:01 WIB
Ilustrasi: Merayakan hari lebaran atau Hari Raya Idul Fitri dengan bersilaturahim. /Pexels./mentatdgt

PANGANDARAN TALK - Umat muslim di seluruh dunia telah merayakan hari raya Idul Fitri hari ini, Senin 2 Mei 2022.

Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah mengenal istilah lain dari kata Idul Fitri, yaitu hari 'Lebaran'.

Sudah sedemikian membudayanya kata tersebut, tahukah Anda dari manakah asal muasal kata lebaran?

Seperti diketahui, kata lebaran bukanlah cerapan dari Bahasa Arab, melainkan dari bahasa daerah di wilayah Nusantara ini.

Baca Juga: Tes Psikologi: Ketika Naik Mobil Karaktermu Bakal Ketahuan Saat Memilih Letak Kursi

Seperti dikutip Pangandaran Talk dari Antara, menurut budayawan sekaligus sastrawan Sunda, MA Salmun dalam artikelnya yang dimuat dalam majalah “Sunda” tahun 1954, istilah lebaran ternyata lahir dari tradisi Hindu.

Kata “lebaran” mengandung arti “Selesai, Usai, atau Habis”.

Dalam konteks Hari Raya Idul Fitri, Lebaran menandakan telah habisnya masa puasa selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: PSIKOTES: Ternyata Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat dari Bentuk Giginya. Gak Percaya? Tinggal Ngaca!

Istilah lebaran ditengarai diperkenalkan pula oleh para Wali agar umat Hindu yang baru masuk Islam saat itu tidak merasa asing dengan agama yang baru dianutnya, yakni agama Islam.

Dalam perkembangannya, arti kata lebaran meluas menjadi Hari Raya Umat Islam 1 Syawal setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Namun sebagian masyarakat Jawa punya pendapat berbeda mengenai kata lebaran.

Baca Juga: Tes IQ: Bantu dong Gembala Ini Lagi Cari 2 Ekor Sapi Kembarnya di Padang Rumput. Buktikan Kalau Kamu Cerdas!

Kata lebaran berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "wis bar" yang berarti sudah selesai.

Sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang dimaksud.

"bar" sendiri adalah bentuk pendek dari kata "lebar" dalam bahasa jawa yang artinya selesai atau tuntas.

Namun, masyarakat Jawa sendiri kenyataannya jarang menggunakan istilah lebaran saat Idul Fitri.

Baca Juga: Akhirnya Bek Persib Ini Merasakan Suasana Mudik Lebaran 2022 Setelah Dua Tahun Dilanda Pandemi Covid-19

Mereka lebih sering menggunakan istilah "sugeng riyadin" sebagai ungkapan selamat hari raya Idul Fitri.

Kata lebaran justru lebih banyak digunakan oleh orang Betawi termasuk masyarakat Sunda dengan pemaknaan yang berbeda.

Menurut mereka, kata lebaran berasal dari kata lebar yang dapat diartikan luas yang merupakan gambaran keluasan atau kelegaan hati setelah melaksanakan ibadah puasa, serta kegembiraan menyambut hari kemenangan.

Baca Juga: 7 Jenis Makanan Minuman Penyebab Jerawat, dr. Saddam Ismail Punya Tips Jitu Agar Wajahmu Kembali Kinclong

Saat ini, Pusat Bahasa hanya bisa memastikan bahwa kata “lebaran” merupakan sebuah kata dasar yang terdiri dari tiga suku kata, yaitu le + ba + ran.

Yang terpenting, lebaran adalah hari untuk berbahagia dan bersukaria setelah menjalankan ibadah puasa.

Biasanya kebahagiaan itu diekspresikan dengan mengenakan pakaian baru dan menikmati aneka rupa makanan dan minuman yang lezat.

Kebahagiaan dan sukaria itu sebagai tanda merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Selain itu, mereka yang merayakan lebaran itu juga berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

Pada saat merayakan lebaran, mereka juga saling mengunjungi sanak keluarga, tetangga untuk  bersilaturahim dan saling memaafkan.***

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler