Jarang Diketahui Orang, Ternyata Seorang Pengembang GPS Merupakan Perempuan Muslim, Simak Penjelasannya

- 22 Januari 2022, 19:00 WIB
Mariam Al Ijliya seorang astronom muslim, pengembang artrolabe.
Mariam Al Ijliya seorang astronom muslim, pengembang artrolabe. /Tangkapan Layar youtube.com/eL asyi/


PANGANDARAN TALK - Tokoh perempuan Islam, Mariam Al Ijliya merupakan seorang astronom yang hidup pada abad ke 10 di Aleppo, Suriah.

Semasa hidupnya, Mariam Al-Ijliya pernah mengembangkan suatu perangkat rumit yang dapat menunjukan waktu dan navigasi darat atau yang dikenal dengan sebutan astrolabe.

Kemampuan Mariam dalam bidang astronom diturunkan dari sang ayah yang telah terlebih dahulu menjadi pembuat astrolabe di Alepo suriah.

Baca Juga: Penting Bagi Orang Tua Cara Menjalin Hubungan Positif dengan Anak, Ekspresikan Cinta Lebih Sering

Dilansir PangandaranTalk.com dari Kanal Youtube El Asyi, yang diunggah pada 11 Maret 2021

Karya yang pernah ditemukan oleh Mariam adalah suatu perangkat rumit yang dapat menunjukan waktu dan navigasi darat atau yang dikenal dengan sebutan astrolabe.

Kemampuan Mariam sebagai astronom diturunkan dari sang ayah yang telah terlebih dahulu menjadi pembuat astrolabe di aleppo suriah.

Dalam sejarah, penemu Astrolabe yang paling pertama ialah Hipparchus (w.180SM) ilmuan kelahiran Nicaea Asia Kecil, sekarang di kota Iznik, Turki dan Apollonius (w.225SM).

Mereka merupakan seorang ilmuwan Yunani, namun karya-karya Astrolabenya masih sangat sederhana.

Baca Juga: Jika Sering Mengalami Hal ini Kemunngkinan Anda Sedang Depresi, Kenali Tandanya

Setelah sekian lama berjalan, karya Hipparchus dikembangkan kembali oleh Maryam.

Maryam mampu merubah astrolabe yang lebih kompleks dari astrolabe yang telah ada.

Fungsi dari Astrolabe buatan Mariam selain berfungsi sebagai navigator, perangkat itu juga dapat mengukur ketinggian dan mengidentifikasi benda langit.

Secara fungsi, astrolabe merupakan GPS (Global Positioning System) versi kuno yang digunakan sebagai navigator dengan cara mencari lokasi titik lintang dan titik bujur koordinat.

Misalnya umat muslim, menggunakan astrolabe sebagai perangkat yang dapat membantu menentukan arah kiblat.

Menentukan jatuhnya hilal saat awal bulan ramadhan dan bulan Syawal sebagai penentu hari raya idul Fitri.

Baca Juga: Rutin Amalkan Hal ini, Semoga Jadi Jalan Keselamatan dunia dan Akhirat, Kata Habib Novel Alaydrus

Sebagai Astronom Muslimah, nama Maryam jarang muncul ke permukaan. Namun bibliografi yang ditulis oleh Al-Fihrist Ibnu Al Nadim pernah membahas karya astronom muslimah tersebut.

Berkat keberanian Maryam dalam mengembangkan Astrolabe tersebut mendapatkan apresiasi dari salah satu Ilmuan Eropa.

Maryam dinilai cerdas dalam ilmu pengetahuan, ilmuan eropa tersebut menjuluki Maryam dengan julukan Al Astrolabe.

Astrolabe digunakan oleh ilmuan Eropa hingga abad ke 18.

Sosok Maryam harus menjadi inspirasi, terlebih ia terlahir sebagai ilmuan muslimah.

Islam tak pernah membatasi umatnya untuk terus bereksplorasi pengetahuan yang sudah ada.

Dengan ilmu kita akan lebih mudah dan lebih kaya ilmu, pun juga ilmu sebagai upaya pendekatan diri dengan sang maha pencipta yakni Allah swt.***

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: Youtube El Asyi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x