Mereka lebih sering menggunakan istilah "sugeng riyadin" sebagai ungkapan selamat hari raya Idul Fitri.
Kata lebaran justru lebih banyak digunakan oleh orang Betawi termasuk masyarakat Sunda dengan pemaknaan yang berbeda.
Menurut mereka, kata lebaran berasal dari kata lebar yang dapat diartikan luas yang merupakan gambaran keluasan atau kelegaan hati setelah melaksanakan ibadah puasa, serta kegembiraan menyambut hari kemenangan.
Saat ini, Pusat Bahasa hanya bisa memastikan bahwa kata “lebaran” merupakan sebuah kata dasar yang terdiri dari tiga suku kata, yaitu le + ba + ran.
Yang terpenting, lebaran adalah hari untuk berbahagia dan bersukaria setelah menjalankan ibadah puasa.
Biasanya kebahagiaan itu diekspresikan dengan mengenakan pakaian baru dan menikmati aneka rupa makanan dan minuman yang lezat.
Kebahagiaan dan sukaria itu sebagai tanda merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.
Selain itu, mereka yang merayakan lebaran itu juga berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Pada saat merayakan lebaran, mereka juga saling mengunjungi sanak keluarga, tetangga untuk bersilaturahim dan saling memaafkan.***
Artikel Rekomendasi