Baca Juga: MUDAH! Hanya dengan 5 Cara ini, Orang yang Keras Kepala dan Egois akan Nurut dan Tunduk Seketika
"Kalau kita ke Mekkah paling sibuk membeli oleh oleh, tapi kalau Mama Syatibhi itu sibuk mengarang kitab, mencari berkah tanah suci Mekkah," ungkap Ustadz Herman, dalam kanal YouTube tersebut.
Dari ketiga kitab itu, kitab Khutbah Jumat sangat disukai raja, yang saking sukanya Mama Syatibhi akhirnya dipanggil sang raja.
Sebetulnya raja bukan sekedar mengundang, tetapi mempunyai tujuan tertentu, yakni ingin menikahkan putrinya ke Mama Syatibhi.
Keinginan raja pun dipenuhi Mama Syatibhi, dan pernikahan dengan sang putri silangsungkan.
Baca Juga: Sinopsis Film Sinema Horor Asia Shutter: Dihantui Sosok Misterius, Fotografer Alami Kejadian Mistis
Namun setelah beberapa bulan menjalani ruma tangga, ternyata Mama Syatibhi sering sakit-sakitan.
Akhirnya Mama Syatibhi menemui gurunya, dan mengungkapkan semua hal tentang rumahtangganya.
Kemudian gurunyapun berikhtiar untuk mencarikan solusi, dan ternyata sang guru mengatakan bahwa Mama Syatibhi tidak cocok berrumah tangga dengan orang Mekkah.
Sang guru menegaskan bahwa Mama Syatibhi lebih cocok menikah dengan orang sekampungnya di Gentur, Cianjur.
Artikel Rekomendasi