PR PANGANDARAN – Budayawan Cak Nun mengancam akan lengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika Indonesia darurat seperti yang dia lakukan pada Soeharto.
Cak Nun mengatakan pada tahun 1998 dia pernah lengserkan Soeharto dan membuatnya langsung ikut berhenti dari dunia politik.
Pernyataan Cak Nun itu disampaikan melalui kanal YouTube Ayo Berbagi Ilmu yang diunggah pada 14 Februari 2021 dengan tajuk “Hancurnya Indonesia dimulai rezim ini! Caknun coba jelaskan!”.
Baca Juga: Minta Tetangga Tidak Berisik, Wanita Malaysia ini Malah Disiram Garam, Ini Kisahnya
“Sebenarnya saya mulai tahun 1998, saya ngambek berat, saya sakit hati luar biasa tapi aku tetep cinta. Jadi mulai dari Pak Harto turun hari kedua saya langsung meninggalkan media massa dan meninggalkan semua urusan mainstream elite dan kelas menengah, saya langsung turun ke desa-desa,” ujar Cak Nun dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com, Selasa 16 Februari 2021.
Cak Nun menambahkan jika Indonesia darurat, dia akan kembali melakukan hal tersebut yaitu lengserkan seorang Presiden.
“Saya ini sebenarnya tidak percaya dengan Indonesia tapi anda jangan marah. Pokoknya begitu Pak Harto turun hari kedua karena saya yang bikin turun Pak Harto, saya yang ngomongin Pak Harto secara pribadi dan saya ingin melakukan itu lagi pada suatu hari. Kalau sudah darurat saya akan turunkan lagi,” ungkap Cak Nun.
Pernyataan Cak Nun yang mengatakan akan lengserkan Presiden jika Indonesia darurat menarik perhatian Ferdinand Hutahaean.
Melalui akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, dia menulis jika kalimat yang keluar dari Cak Nun hanya sebatas kata-kata yang tak pernah bisa diwujudkan.
“Omongan begini sudah biasa keluar dari Cak Nun dan Rizieq Sihab, tp cm sebataas kata2 yang tak pernah bs diwujudkan. Biarlah mulutnya berkoar2, tak perlu kita tanggapi seriys, cukup tertawakan saja,” cuit Ferdinand Hutahaean pada Senin, 15 Februari 2021.
Masih dalam kesempatan yang sama, Cak Nun menyampaikan ketidaksetujuannya dengan rezim saat ini mulai dari Presiden hingga sistemnya.
“Saya nggak setuju sama NKRI hari ini, Presidennya nggak setuju, sistemnya nggak setuju, aslinya nggak setuju but i love you,” tutur Cak Nun.
“Kalau wanita terlanjur hamil, apa kita pukulin laki-lakinya? Atau anaknya kita lahirkan dan kita santuni? Itulah yang terjadi dengan Indonesia karena aku mencintai baik laki-lakinya, perempuannya, maupun anaknya saya akan cintai mereka semua sampai kapan pun,” sambung Cak Nun.***