Pukulan Telak, Indonesia Pijaki Urutan ke-33 Terinfeksi dan ke-23 Kematian akibat Corona di Dunia

17 Mei 2020, 10:35 WIB
Ilustrasi pandemi virus corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay/enriquelopezgarre

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia tengah gencar berlakukan ragam kebijakan guna mengontrol angka infeksi dan kematian akibat virus corona.

Akan tetapi, nampaknya belum ada perubahan cukup signifikan setelah kebijakan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar diterapkan, termasuk larangan mudik didalamnya.

Dilansir laman resmi Johns Hopkins University Medicine, Indonesia dikabarkan menempati urutan ke-33 dengan kasus sebaran Covid-19 secara global dari 188 negara yang telah terpapar.

Baca Juga: Jangan Tunda Impian, Makna Single 'Daisies' yang Dirilis Katy Perry Sembari Pamer Kehamilannya

Total kasus yang dilaporkan sebanyak 17.025 orang terinfeksi, menyumbang 0,37 persen dari jumlah kasus secara global, yaitu 4.586.915 orang.

Sementara itu, angka kematian di Tanah Air mencapai 1.089 jiwa atau setara 0,35 persen dari angka kematian secara global yakni 309.184 jiwa.

Data tersebut menghantarakan Indonesia menempati urutan ke-23 angka kematian tertinggi dunia, dari keseluruhan negara yang terpapar virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Banyak Warga Nekat Langgar PSBB dan Mudik, Tenaga Medis Ramai-ramai Suarakan 'Indonesia Terserah'

Secara umum Johns Hopkins University Medicine mencatat, Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus positif terbanyak di dunia, 1.450.269 orang.

Disusul negara bagian Eropa, Rusia, menempati urutan kedua dengan jumlah kasus positif Covid-19 272.043 orang.

Diikuti United Kingdom (UK) yang melaporkan 241.455 kasus, Spanyol 230.698 kasus dan Italia yakni 223.885 kasus.

Baca Juga: Sempat Ditawar Rp 1,4 Miliar di AS, Simak Keistimewaan Oreo Supreme yang Banyak Diburu Warganet

Untuk tingkat kematian tertinggi akibat virus tersebut, Amerika Serikat juga merupakan negara dengan angka kematian terbanyak yaitu 87.841 jiwa.

Data tersebut masih berubah-ubah setiap jam, namun dengan lonjakan angka infeksi yang cukup signifikan bagi Indonesia, diharapkan masyarakat mulai sadar dan taat aturan pemerintah.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: John Hopkins University

Tags

Terkini

Terpopuler