Disuruh Belajar dari Vietnam, Menteri Nadiem Ditantang Ainun Najib untuk Hasilkan Generasi Jenius di Indonesia

1 Maret 2022, 20:35 WIB
Sosok Ainun Najib praktisi IT yang diakui Singapura dan disebut oleh Jokowi. /dok. nu.or.id

PANGANDARAN TALK – Praktisi Teknologi Informasi (IT) asal Gresik Jawa Timur, Ainun Najib meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim untuk berkaca ke Vietnam bagaimana cara menjaring generasi muda jenius sejak dini di Tanah Air.

Gagasan itu disampaikan Ainun Najib dalam dialognya bersama Presiden Joko Widodo melalui sambungan konferensi video dalam acara peresmian Sea Labs Indonesia di Jakarta, Selasa 1 Maret 2022.

Ainun mengaku optimistis, Indonesia bisa menjadi pemain besar kelas internasional di bidang industri digital.

Baca Juga: WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Pencarian Teks, Bisa Dijajal oleh Android Versi Ini

Bahkan menurutnya, Indonesia sudah kodratnya menjadi talenta teknologi yang terbesar, setidaknya menempati urutan keempat di dunia karena Indonesia merupakan bangsa terbesar di dunia.

“Yang pertama, China sudah jelas salah satu AI super power. India juga jelas menguasai, bahkan diaspora India menguasai perusahaan teknologi dunia. Amerika pionir teknologi dan pemimpin terdepan. Nah, keempat kursinya dipersilakan untuk Indonesia," tegas Ainun, sebagaimana dikutip pangandarantalk.com dari ANTARA Selasa 1 Maret 2022.

Hanya saja, tandas Ainun, untuk menjadi pemain besar di bidang industri digital, pemerintah harus memperbaiki kebijakan di bidang pendidikan.

Baca Juga: Praktisi IT Ainun Najib Diiming-imingi Potensi Cuan Rp4.531 Triliun di Bidang IT Tahun 2030 Nanti

"Saya rasa hanya soal waktu, yang perlu dilakukan untuk jangka panjang oleh Mas Menteri (Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim), seperti misalnya Vietnam investasi pendidikannya sudah sejak tahun 1960-an itu gifted school, sekolah untuk anak-anak yang genius itu di setiap provinsi di Vietnam ada. Di Indonesia saya tidak tahu," ungkap anak muda asal Gresik Jawa Timur ini.

Dalam konferensi video tersebut Ainun menyampaikan dua hal kepada Presiden.

Baca Juga: Ainun Najib Disuruh Jokowi Balik ke Indonesia, Ini Alasannya

"Kuncinya dua mawon, opportunity dan stability," kata Ainun.

Menurutnya, opportunity atau kesempatan dimiliki oleh Indonesia sebagai satu dari pemain besar, bahkan terbesar, di Asia Tenggara.

"Stability ini yang mungkin agak tricky, ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, pertimbangan karir, saya pribadi pertimbangan pendidikan anak-anak, saya tidak mau kalah dengan putra-putra panjenengan yang pendidikan di Singapura juga," jelas kader NU ini.

"Jadi stability itu yang masih belum diperbaiki di Indonesia. Sementara kami, diaspora, punya peran meski jauh. Ada tiga perannya, pertama inspirasi dan refleksi; jadi menjadi benchmark buat teman-teman di Indonesia, terutama yang lebih muda," ungkap Ainun.

Fungsi kedua adalah advokasi, dengan memberikan saran dari jauh untuk teman-teman yang ada di Indonesia.

"Ketiga eksekusi, eksekusi juga bisa dari jauh kami memadukan inisiatif-inisiatif dari diaspora, misalnya kawal-kawalan itu kan sebetulnya anak-anak diaspora juga walau tidak bisa kembali ke Indonesia," tambahnya.

Ainun Najib sendiri kini menduduki posisi Head of Analytic Platform and Regional Business Grab Singapura, yang sebelumnya bekerja di perusahaan raksasa teknologi informasi IBM.

Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal potensi digital Indonesia pada 2030 dalam dialog tersebut.

Baca Juga: Jadi Ahli IT yang Diakui Singapura, Dua Tirakat Inilah yang Menjadi Kunci Kesuksesan Ainun Najib

Menurut Presiden, diperkirakan potensi bisnis di bidang IT pada tahun 2030 di Indonesia bisa mencapai angka Rp4.531 triliun.

"Kan gede sekali ini dan perkiraan hitung-hitungan itu saya rasa tidak meleset jauh-jauh lah. Jadi, harapan saya pulang semua lah, pulang. Di sini kan juga sudah banyak sekarang, ada opportunity, perusahaan-perusahaan gede semua ada di sini," ujar Presiden Jokowi.***

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler