New Normal RI Segera Diluncurkan, Muhammadiyah: Jangan Gegabah, Kami Tak Setuju Rumah Ibadah Dibuka

30 Mei 2020, 09:50 WIB
Masjid Agung Terbesar di Aceh Tetap Laksanakan Shalat Idul Fitri di Tengah Pandemi //SCMP

PIKIRAN RAKYAT - Skenario 'New Normal' Indonesia tengah gencar dicanangkan pemerintah guna menjaga kestabilan ekonomi yang sempat anjlok akibat Covid-19.

Wacana ini mendapat respon beragam dari masyarakat, beberapa diantaranya ikut mempersiapkan diri, sisanya masih dihantui keraguan antara membawa berkah atau malapetaka.

Hal ini lantaran kasus infeksi di Indonesia masih terus meningkat setiap harinya, bahkan dengan angka yang cukup fantastis.

Baca Juga: Geger Kabar Kiamat Sudah Dekat Sebab Ruhut Sitompul Gantikan Posisi Mahfud MD di BPIP, Cek Faktanya

Pada Jumat, 29 Mei 2020 kemarin, angka kenaikan infeksi Covid-19 di Indonesia mencapai 678 dalam sehari.

Hal serupa juga diungkap Muhammadiyah Pusat, melalui Sekretaris Umumnya Dr H Abdullah Mu'ti.

Dilansir RRI, Dr H Abdul Mu'ti mengatakan tidak setuju jika rumah ibadah dibuka kembali.

Baca Juga: Usai Pecahkan Misteri Lava, Kini Peneliti Ungkap Fakta Baru Danau Ajaib Berisi Es di Mars

Pasalnya, menurut Abdul situasi saat ini masih dalam keadaan darurat Virus Corona atau Covid-19.

"Kami berpendapat bahwa situasi sekarang masih dalam kondisi darurat dan kami mendasarkan itu pada analisis tim Muhammadiyah Covid Command Center (MCCC) yang mana secara khusus dibentuk oleh muhammdiyah untuk menangani masalah covid-19," ujar Dr H Abdul Mu'ti

Oleh karena itu, Abdul mengatakan kepada seluruh umat Muslim di Indonesia agar mematuhi maklumat PP Muhamadiyah, soal imbauan melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.

Baca Juga: Ngeri! Kanibalisme Antar Spesies Dinosaurus Benar-benar Terjadi, Bekas Gigitan Luar Biasa Ditemukan

"Salat jumat dan berjemaah kami instruksikan untuk dilaksanakan di rumah, sambil kita melihat perkembangan dari berbagai analisis," ujarnya

Pemerintah perlu mengkaji dengan seksama pemberlakukan 'New Normal', kata Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Dr H Haedar Nashir serta meminta pemerintah memberi penjelasan objektif dan transparan.

"Muhammadiyah meminta kepada pemerintah agar tidak usah buru-buru ketika memang keadaan belum sepenuhnya aman dari pandemi Covid-19,

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 RI Naik 678 Orang dalam Sehari, Lima Provinsi Ini Sumbang Angka Terbanyak

"Karena jika hal itu dilakukan secara buru-buru sangat berperanguh kepada masyarakat," tuturnya.

Pemerintah dengan segala otoritas dan sumberdaya yang dimiliki, memiliki legalitas kuat untuk mengambil kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Semua pihak di negeri ini sama-sama berharap pandemi Covid-19 segera berakhir di Indonesia maupun di mancanegara," imbuhnya.

Baca Juga: Menteri Agama Dikabarkan Sebut Puasa Ramadhan Tidak Sah dan Harus Diulang, Simak Faktanya

Lebih lanjut, akan tetapi semuanya perlu keseksamaan agar tiga bulan yang telah kita usahakan selama ini berakhir dengan baik.

"Semoga Allah SWT melindungi bangsa Indonesia," paparnya.*** (Ramadhan Dwi Waluya)

Artikel ini pernah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com dengan judul New Normal di Indonesia Siap Diterapkan, Muhammadiyah Tak Setuju jika Rumah Ibadah Kembali Dibuka

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler