Kisruh 'Pembukaman' Pandangan Disorot, Harga Mikrofon yang Dimatikan Puan Setara Mobil Fortuner

8 Oktober 2020, 13:15 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. /YouTube DPR

PR PANGANDARAN - Hasil rapat paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja masih ramai diperbincangkan dan diprotes publik. 

Serentetan drama seperti aksi walk out Fraksi Partai Demokrat hingga pembungkaman dengan mematikan mikrofon oleh Ketua DPR RI Puan Maharani yang didampingi Azis Syamsuddin pun tak kalah disorot.

Berkaitan dengan hal itu, Anggota Fraksi Demokrat, Benny K Harman kembali menjelaskan mengenai aksi mereka melakukan walk out tersebut. 

Baca Juga: Keberadaan Jokowi Jadi Sorotan di Tengah Demo Besar-besaran, Netizen: Pak Dengerin Suara Rakyat Pak

"Sikap kami bukan datang tiba-tiba. Sejak awal sudah dikemukakan dengan tegas," ungkapnya pada Kamis, 8 Oktober 2020 sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dengan judul 'Eh Buset! Harga Mikrofon yang Dimatikan Puan Maharani Setara Fortuner!'.

Dalam rapat ini hadir secara fisik beberapa menteri terkait seperti Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Memkumham Yasonnal Laoly, dan Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

Sebelum aksi WO dari fraksi Demokrat, momen Ketua DPR RI Puan Maharani mematikan mikrofon Irwan memang langsung menarik perhatian, tidak hanya sesama anggota DPR tetapi juga publik.

Baca Juga: Awkarin Terciduk 'Nyolong' Konten Penulis Ilustrasi Luar Negeri, Ernest Prakasa: Keren Banget!

Sebab, suara Irwan menghilang saat sedang berbicara mengenai pandangannya terhadap RUU Cipta Kerja.

Terlihat Puan Maharani tengah berdiskusi dengan Pimpinan Rapat Azis Syamsudin, yang akhirnya ia memutuskan untuk mematikan mikrofon. Tahu mikrofonnya dimatikan, Irwan menyatakan kekecewaannya terhadap kejadian itu.

 Sebab, menurutnya, aspirasi rakyat yang sedang ia sampaikan akhirnya tidak terjadi, lantaran terhambat insiden mikrofon mati

Baca Juga: Tertular Covid-19 hingga Klaim Cepat Sembuh, Trump Sebut Corona Berkah Tuhan yang Terselubung

Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, menjelaskan, pimpinan sidang hanya menjalankan tugas untuk menjaga ketertiban peserta rapat saat menyampaikan pendapat.

"Semua diberikan waktu untuk berbicara, bergantian. Jika sampai dimatikan mikrofonnya, itu hanya untuk menertibkan lalu lintas interupsi; pimpinan punya hak mengatur jalannya rapat," kata Indra.

Menurut situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DPR, yang diberitakan, Rabu, mikrofon itu masuk ke dalam tender yang berjudul Penggantian Delegate Conference System Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara DPR RI.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Komika Ramai-ramai Komplen ke DPR: Andai Aku Rakyat Portugal!

Pengadaan barang ini menggunakan sumber dana APBN 2019. Sementara tanggal pembuatan tercatat pada 22 Oktober tahun lalu. Ketika ditelusuri harga mikrofon yang dimatikan Puan Maharani itu mencapai Rp74.257.355.150.

Jika dibagi total jumlah anggota DPR yang mencapai 575 orang, maka harganya hampir Rp130 juta per mikrofon. Terdapat sembilan peserta tender yang mengikuti pengadaan sistem konferensi di ruang rapat paripurna DPR itu.

Nah, dari penelusuran di laman jual beli online mobil bekas, jika dibandingkan harga mikrofon dengan mobil bekas, maka setara dengan Toyota Fortuner tahun 2006, tipe G 4X2 A/T tahun 2006, yang menggendong mesin 2.700 cc dengan torsi 163 dk, dengan harga jual berkisar di antara Rp130 jutaan.*** (Redaksi WE Online) 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler