Roy Suryo Ungkap Misteri di Balik Sinyal SOS Google Maps di Pulau Laki

- 21 Januari 2021, 15:02 WIB
Tanda SOS di Pulau Laki/
Tanda SOS di Pulau Laki/ /Google Maps

PR PANGANDARAN – Belakangan viral tanda SOS (Save Our Soul) di Google Maps yang letaknya ada di dekat kawasan Pulau Seribu yakni di Pulau Laki.

Seperti yang kita ketahui bersama, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yakni juga di sekitar Pulau Laki, kawasan Kepulauan Seribu.

Tanda SOS tersebut kemudian membuat heboh warganet hingga ada yang menandai akun resmi Basarnas untuk menyelamatkan nyawa diduga korban Sriwijaya Air SJ 182 yang selamat.

Baca Juga: Jalani Diet Ekstrem Selama Dua Tahun, Juwita Bahar Alami Koma 15 Hari dan Divonis Lumpuh

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari sebuah tayangan YouTube yang diunggah pada Kamis, 21 Januari 2021, atas kabar yang membuat heboh warganet tersebut, Pakar Telematika Roy Suryo pun turut berkomentar.

Hari ini heboh ada tanda SOS (Save Our Soul) atau selamatkan nyawa kami itu di, kalau kita buka Google Maps, di salah satu pulau yang ada di kawasan Kepulauan Seribu yaitu Pulau Laki namanya.

Mengapa kemudian menjadi heboh? Karena kita tahu Pulau Laki itu di antara daerah yang menjadi objek dari tim SAR ketika mencari korban atau dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182,” ujarnya menjelaskan kabar yang heboh tersebut.

Baca Juga: IOI hingga Wanna One, Ini 6 Grup Proyek K-Pop yang Paling Dicintai Publik Korea Selatan

Lebih lanjut, Roy Suryo mengungkapkan bahwa tanda SOS tersebut hanyalah perbuatan orang iseng semata. Sebab, sebelumnya pernah ada tanda serupa di tempat yang sama yakni bertuliskan ‘Penjual Sate’, dan ‘Wahana Anak’, yang ada di tempat yang tidak mungkin ada penghuni.

Ini memang saya harus terus terang harus mengingatkan atau mengimbau kepada orang-orang yang, saya kalau dengan tegas ingin mengatakan, ini iseng! Orang-orang iseng begini membuat sebuah keisengan di tengah musibah.

Kenapa saya bisa pastikan iseng? Diskusi ini, tanda ini atau tag ini sudah muncul semenjak tanggal 12 14 Januari yang lalu atau sekitar 6 hari yang lalu ya ketika kemudian ada tanda penjual sate di situ ya itu ada di diskusinya," katanya.

Baca Juga: Gisel Mangkir dari Wajib Lapor, Alasan Pengacara: Dia Kontak Erat Pasien Positif Covid-19

"Saya capture itu semua, ya ada penjual sate. Lo kok ada penjual sate di situ? Pulau itu tidak berpenghuni jadi isinya hutan. Kemudian setelah muncul penjual sate, kemudian berganti menjadi wahana anak-anak yang diskusi di situ bukan orang yang ada di Indonesia, tetapi juga termasuk tetangga kita malaysia itu juga ikut ngobrol di situ. Mulai dari situ, itu berubah menjadi SOS,” ujarnya.

Menurut Roy Suryo, tanda SOS ini menjadi hal yang serius karena banyak warganet yang menandai Basarnas untuk melacak tempat tersebut.

Ketika berubah itu, ini malah jadi serius. Serius itu artinya apa? serius karena orang-orang pada berkomentar bahkan me-mention Basarnas. Rame itu mulai hari ini, saya juga salut dengan Basarnas juga tanggap menjawabnya dengan kemudian yang me-mention akun resmi Basarnas," katanya.

Baca Juga: Ikatan Cinta Makin Memanas, Akankah Aldebaran Tahu Andin Bukan Pembunuh Roy?

"Dia mengatakan ‘ini tolong selamatkan mungkin ini masih ada orang yang selamat di situ’ dan lain sebagaimana. Dan basarnas juga tegas, dan statement saya dukung betul bahwa Basarnas mengatakan tidak mungkin ada yang selamat dari tragedi Sriwijaya Air SJ 182 karena terbukti sampai dengan hari ini juga dari ratusan body part atau potongan jasad yang ada sudah terkumpul puluhan identitas yang ada dan tidak ada satu pun, yang dengan segala hormat saya, selamat.

"Karena sudah saya sampaikan juga kemarin, dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan impact yang demikian keras terhadap air, kemungkinan besar pesawat Boeing 737 500 Sriwijaya Air itu memang tidak utuh lagi bahkan dengan semua penumpangnya,” ujar Roy Suryo.

Selain itu, hal ini juga berdasarkan analisis yang ditemukannya hingga sampai pada kesimpulan bahwa tanda SOS tersebut hanyalah perbuatan orang iseng semata.

Baca Juga: Intip Obrolan Busted Season 3, Ungkap Pengalaman Pemain Kerja Sama Selesaikan Kasus Rumit

Hal tersebut sangat disayangkan terjadi sebab tanda tersebut dapat memunculkan harapan para keluarga korban, dan memungkinkan keluarga yang ditinggalkan mendatangi hutan tak berpenghuni yang bisa saja membahayakan mereka nantinya.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x